News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Farhat Mika, Petinju yang Meninggal usai Bertanding, Siswa Berprestasi hingga Anak Polisi

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Ucapan duka atas kepergian atelt tinju muda asal Bondowoso (Kanan) Tangkap layar video Farhat Mika saat bertanding. Berikut sosok Farhat Mika Rahel Riyanto, atlet tinju muda yang meninggal dunia setelah bertanding. Siswa yang berprestasi hingga anak polisi.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Farhat Mika Rahel Riyanto, atlet tinju muda yang meninggal dunia setelah bertanding di ajang Porprov Jatim ke-VIII.

Farhat menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (12/9/2023) sekira pukul 05.00 WIB.

Farhat sebelumnya sempat bertanding tinju di babak perempat final kelas 46 kilogram.

Kini, kepergian Farhat menyisakan duka mendalam untuk orang-orang terdekatnya.

Baca juga: Duka Orang Tua Petinju yang Meninggal saat Tanding, Sempat Tak Merestui, Ini Ucapan Terakhir ke Ibu

Sosok Farhat

Dirangkum dari TribunJatim-Timur.com, Farhat merupakan altet tinju muda yang masih berusia 15 tahun.

Ia tercatat sebagai siswa kelas X di SMAN 1 Tenggaran, Kabupaten Bondowoso.

Farhat lahir dari pasangan suami istri Supriyanto dan Fitria Ekasari.

Ayah Farhat adalah anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Klabang, Polres Bondowoso.

Farhat sendiri merupakan siswa berprestasi.

Ia berulang kali meraih kejuaraan di sejumlah ajang tinju.

Sebut saja, seperti juara satu ini kejuaran tinju Dandim Cup 0820 di Probolinggo Tahun 2023.

Lalu ada juga juara 1 Kejuaraan Tinju Piala Bupati Ngawi 2023.

Prestasi-prestasi tersebut mengantarkan Farhat menjadi wakil maju ke Porprov Jatim VIII di Jombang.

Farhat berhasil masuk babak perempat final sebelum masuk rumah sakit dan meninggal dunia.

Baca juga: Pingsan di Atas Ring, Kronologi Petinju Usia 15 Tahun Meninggal Dunia, Dokter Ungkap Hasil CT Scan

Sempat dilarang tinju

Supriyanto menceritakan awal mula putranya terjun di dunia tinju.

Semua berawal saat Farhat masih duduk di bangku SMP.

Ketika itu, Farhat sudah aktif berolahraga seperti basket.

Bahkan, ia membuat konten lalu mengunggahnya di YouTube miliknya.

Memasuki SMA, barulah Farhat mengutarakan keinginannya untuk jadi atlet tinju karena ajakan dari temannya.

"Sebenarnya saya menolak (ketika itu)," katanya Supriyanto, dikutip dari TribunJatim-Timur.com.

Supriyanto melanjutkan ceritanya, Farhat terus berusaha menyakinkan orang tuanya.

Ia berjuang keras hingga akhirnya Supriyanto mendukung Farhat jadi altet tinju.

Anaknya bersikeras dan menunjukan beberapa kali berhasil juara. Lalu merayu orang tua, akhirnya yakin saya," lanjut Supriyanto.

Orang tua Farhat, petinju muda yang meninggal saat bertanding di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim di Jombang, Senin (11/9/2023). (TribunJatim.com/Imam Nahwawi)

Sementara itu, Fitria Ekasari membeberkan pesan terakhir yang dikirimkan sang anak sebelum meninggal.

Fitria sempat berkomunikasi lewat aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Farhat mengungkapkan rasa sayangnya kepada Fitria ketika itu.

"Terakhir dia buat status Whatsapp, dengan katanya suatu saat saat akan bahagiakan mama."

"Saya jawab iya nak mama sudah bangga. Kemudian di jawab iya ma, I Love You ma," kata Fitria mengulang percakapan dengan anaknya.

Fitria tidak menyangka akan kehilangan anak pertamanya begitu cepat.

Meskupun demikian, ia tetap berusaha tegar menghadapi kenyataan pahit tersebut.

"Apapun itu, harus tetap diterima dengan ikhlas. Walaupun itu adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan," tegasnya.

Baca juga: Petinju Bondowoso Meninggal Dunia saat Bertanding di Porprov Jatim 2023, Pingsan di Ronde Ketiga

Kronologi meninggalnya Farhat

Pertandingan Cabor tinju Porprov Jatim ke-VIII di Auditorium Universitas Darul Ulum, Kabupaten Jombang. (surya.co.id/mohammad romadoni)

Detik-detik meninggalnya Farhat bermula saat dirinya bertanding melawan perwakilan petinju dari Kabupaten Blitar, I Putu Nandi Keswara pada Senin (11/9/2023) sekitar Pukul 15.00 WIB.

Dirangkum dari TribunJatim-Timur.com, ronde pertama hingga dua pertandingan berjalan normal. Bahkan, Farhat mendominasi lawannya.

Memasuki akhir ronde tiga Nandi mulai memberikan perlawanan.

Pukulannya masuk mengenai tubuh Farhat. Hal itu membuat Farhat sempoyongan dan memaksa pertandingan dihentikan.

Sikat cerita, Farhat dibawa tim medis ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perwatan.

Kondisi Farhat semakin menurun dan sempat jatuh koma.

Hasil CT Scan menunjukkan ada pendarahan di bagian kepala Farhat.

Tim dokter menyatakan Farhat Selasa (12/9/2023) sekira pukul 05.00 WIB.

Kini, Farhat telah dikebumikan di pemakaman Umum Kelurahan Kota Kulon Kecamatan/Kabupaten Bondowoso.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJatim-Timur.com/Imam Nawawi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini