TRIBUNNEWS.COM - Nama pria bernama Susanto tengah menjadi perbincangan publik belakangan ini.
Hal itu setelah aksinya menjadi dokter gadungan terbongkar.
Ia bekerja sebagai dokter di Klinik K3 PT Pelindo Husada Citra (PHC) wilayah kerja Pertamina di Cepu, Jawa Tengah.
Susanto telah melakoni pekerjaan sebagai dokter gadungan di klinik tersebut selama 2 tahun.
Dia juga bahkan menerima gaji setiap bulan dengan nominal Rp 7 juta, serta tunjungan.
Padahal, Susanto hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Baca juga: Comot Identitas Dokter Asli, Pria Lulusan SMA Lolos Jadi Dokter Klinik di RS PHC Surabaya
Kasus tersebut kini bergulir di meja hijau. Kini, Susanto tengah diadili di Pengadilan Negeri Surabaya.
Terbongkar mengurus perpanjangan kontrak
Dilansir Surya.co.id, identitas Susanto terbongkar saat perusahaan mengurus perpanjangan kontrak kerja Susanto.
Pihak PT PHC meminta persyaratan administrasi kepada Susanto yang mengaku bernama Anggi Yurikno.
Dari beberapa dokumen yang dikirim, pihak manajemen menemukan adanya kejanggalan.
"Hasil penelusuran, dr Anggi Yurikno bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung," kata Jaksa Ugik Ramatyo, dilansir Kompas.com.
Setelah proses klarifikasi kepada Susanto, pihak PT PHC akhirnya melaporkannya ke polisi.
Dua tahun mempekerjakan Susanto, PT PHC mengaku mengalami kerugian sebanyak Rp 262 juta.
Bermula dari lowongan kerja
Pemalsuan identitas yang dilakukan Susanto bermula pada dua tahun lalu saat PT PHC membuka lowongan kerja dan merekrut pegawai secara online.