"Kalau jumlah pastinya saya belum dapat informasinya, karena sampai H-1 resepsi masih ada yang mau bergabung. Alhamdulillah para pedagang merespons positif permintaan kami," ucap Rahma.
Tamu Bisa Bungkus Jajanan
Lebih lanjut, Rahma mengatakan, para tamu undangan yang datang dapat membungkus jajanan untuk dibawa pulang.
Sebab, kata Rahma, acara pernikahannya berkonsep seperti berjualan di pasar.
"Karena memang konsepnya seperti berjualan di pasar pada hari-hari biasa. Hanya saja, kemasannya memang seperti makanan-makanan di acara nikahan," lanjutnya.
Masih mengutip Tribun Jogja, resepsi pernikahan Aryanda dan Rahma turut melibatkan beberapa paguyuban kesenian.
Seperti Tari Badui dan Paraga Kirab untuk memberikan hiburan kepada para tamu sebelum rangkaian resepsi digelar.
Di sisi lain, Rahma dan Aryanda pun memohon maaf kepada para pengguna jalan terganggu imbas dari penutupan jalan sementara saat acara berlangsung.
Rahma Jelaskan Tantangan Acara Resepsinya di Pasar
Kepada Tribun Jogja, Rahma mengungkapkan tantangan besar dalam menggelar resepsi pernikahan di pasar.
Menurutnya, masalah dekorasi tempat menjadi tantangan besarnya.
Sebab dekorasi di gedung berbeda dengan di pasar, di mana pengerjaan dekorasi di pasar harus menyesuaikan aktivitas para pedagang.
Bahkan untuk memasang dekorasi resepsi pernikahan adiknya tersebut memakan waktu satu minggu.
"Kendalanya mungkin karena harus setting dekorasi dan lainnya setelah pedagang selesai berjualan, jadi memang memakan waktu beberapa hari. Dimulai dari mencicil mengubah setting layout pedagang, pasang tenda, hiasan, dekorasi, dan lain sebagainya," kata Rahma.