News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Guru Bongkar Pungli di Sekolah

Sosok Nopi Yeni, Kepala Sekolah di Bogor Pecat Guru Honorer usai Bongkar Dugaan Pungli, Kini Dicopot

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Sekolah SDN 1 Cibeureum Kota Bogor, Nopi Yeni (kiri), dicopot usai memecat guru honorer, Mohamad Reza Ernanda (kanan) yang membongkar dugaan pungli.

TRIBUNNEWS.com - Kasus guru honorer di Kota Bogor, Jawa Barat, dipecat oleh kepala sekolah usai membongkar dugaan pungli, menjadi sorotan banyak pihak.

Mohamad Reza Ernanda dipecat oleh Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1, Nopi Yeni, atas dua alasan. 

Reza dianggap tidak memiliki loyalitas, integritas, dan nilai kepatuhan kepada pimpinan.

Tak hanya itu, Reza juga dianggap telah mengambil data pribadi WhatsApp Nopi hingga memicu konflik internal antara Nopi dengan guru-guru lainnya.

Hal ini buntut Reza membongkar dugaan pungli yang dilakukan oleh Nopi.

Baca juga: Duduk Perkara Kepsek SD di Bogor Dicopot usai Pecat Guru Honorer, Akui Kesalahan di Depan Bima Arya

Meski demikian, Reza akhirnya batal diberhentikan usai Wali Kota Bogor, Bima Arya, turun tangan menyelesaikan permasalahan dugaan pungli di SDN Cibeureum 1.

Justru, Nopi Yeni selaku kepala sekolah, terbukti menerima suap atau gratifikasi saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.

Kini, ia telah diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1.

"Diberhentikan, dipindah, dan dikenakan sanksi karena bukti-bukti tindakan gratifikasi."

"Iya, (gratifikasi saat) di PPDB kemarin," kata Bima Arya, Rabu (13/9/2023), dilansir TribunnewsBogor.com.

Lantas, seperti apa sosok Nopi Yeni?

Menurut catatan Dinas Pendidikan Kota Bogor, Nopi pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN Lawang Gintung 4.

Saat ia dimutasi ke SDN Cibeureum 1, posisinya di SDN Lawang Gintung 4 digantikan oleh Yustini.

Ia menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 sejak Maret 2022.

Menurut Reza, guru-guru di SDN Cibeureum 1 sudah merasa tak nyaman sejak hari pertama Nopi menjadi kepala sekolah.

"Sejak awal masuk sekolah aja (guru-guru) merasa tidak nyaman, sudah merasa tertekan," ungkap Reza.

Karena terbukti menerima suap, Nopi Yeni pun kini dicopot dari jabatannya sebagai kepala sekolah dan menjadi guru biasa.

Selain itu, ia juga dipindah ke sekolah lain dengan alasan agar SDN Cibeureum 1 kembali kondusif.

Baca juga: Kepala SD di Kota Bogor Dicopot Usai Pecat Guru Honorer Favorit: Ternyata Terima Gratifikasi PPDB

"Sudah dikenakan sanksi. Menjadi guru biasa," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Sujatmiko, Kamis (14/9/2023).

"Kita geser ke sekolah lain agar suasana kondusif," imbuhnya.

Duduk Perkara Kasus Suap yang Menjerat Nopi Yeni

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Cibereum,Bogor, Jawa Barat, Nopi Yeni (kiri) yang pecat guru honorer bernama Mohammad Reza Ernanda (kemeja putih) kini justru dicopot oleh wali Kota Bogor, Bima Arya. (TribunnewsBogor)

Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 Kota Bogor, Nopi Yeni, terbukti menerima suap saat PPDB tahun ajaran 2023/2024.

Menurut seorang sumber, Nopi disebut-sebut mendapatkan Rp1 juta dari lima orang yang mendaftarkan anak mereka di SDN Cibeureum 1.

"Infonya Rp5 juta," ujarnya, Kamis.

Uang itu diberikan sebagai tanda Nopri menerima lima anak-anak masuk sebagai siswa SDN Cibeureum 1.

Padahal, kuota maksimal PPDB tahun ajaran 2023/2024 untuk SDN Cibeureum 1 sudah penuh 112 anak.

Namun, Nopi Yeni justru menambah menjadi 117 anak.

Menurut pengakuan Nopi, kasus suap itu bermula saat ada lima wali siswa yang mendatanginya saat pendaftaran PPDB berakhir.

Mereka meminta agar Nopi menerima anak-anak mereka.

"Awalnya gini, Pak, penutupan PPDB 'kan udah selesai. Nah, setelah pengumuman itu, beberapa hari kemudian, ada (wali siswa) yang tinggal dekat-dekat di sini, dia memohon kepada saya (ingin mendaftar)."

"Terus saya bilang, nggak bisa sudah tutup. Beberapa hari kemudian dia datang lagi, Pak (untuk mendaftar)," beber Nopi Yeni saat ditemui Bima Arya beberapa waktu lalu, dikutip dari Instagram Bima Arya.

Bima Arya lantas memastikan apakah Nopi mengetahui jika menerima murid di luar jadwal PPDB dan melebihi kuota adalah hal yang salah.

Baca juga: Viral Guru Honorer di Bogor Dipecat karena Ungkap Dugaan Pungli, Ratusan Murid Menangis Tak Rela

Nopi mengaku tahu dirinya salah. Tetapi, ia berdalih merasa kasihan pada wali murid tersebut.

"Ibu tahu itu salah?" tanya Bima Arya.

"Iya. Karena rasa iba aja kemarin, jadi saya memutuskan menerima seperti itu," jawab Nopi.

Bima Arya lantas tak menerima alasan Nopi tersebut.

Ia menegaskan apapun alasannya, jika melanggar aturan tak mungkin ditoleransi.

"Nggak bisa, apapun alasannya itu nggak bisa," tegas Bima Arya.

Alasan Bima Arya Bela Guru Honorer

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menemui guru honorer SD Negeri Cibeureum 1 Mohamad Reza Ernanda yang dipecat sepihak oleh kepala sekolah. (KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah)

Bima Arya bicara mengenai alasannya membela guru honorer, Mohamad Reza Ernanda, yang dipecat secara sepihak oleh Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1, Nopi Yeni.

Menurut Bima Arya, alasan Nopi memecat Reza tak masuk akal.

Terlebih, Reza memiliki prestasi dan disukai para muridnya.

"Apa yang dituduhkan kepala sekolah kepada Pak Reza tidak terbukti," ucap Bima, Kamis (14/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan hal itu, Bima pun membatalkan pemecatan sepihak yang ditujukan kepada Reza.

Alhasil, sang guru honorer itu bisa kembali lagi mengajar di sekolah.

"Pemimpin harus mengayomi. Para pendidik harus selalu jadi teladan."

"Kami melakukan tindakan ini sesegera mungkin supaya anak-anak tidak terganggu," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami/Sanjaya Ardhi, Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini