News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Viral Video Meteor Jatuh, Dosen ITB: Fenomena Alam, Tak Ada Kaitan Pilpres atau Nasib Buruk

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video meteor jatuh - Berikut penjelasan ahli soal viral video meteor jatuh di wilayah Bandung dan Jogja pada Kamis (14/9/2023) kemarin.

TRIBUNNEWS.COM - Dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dhani Herdiwijaya memberikan analisisnya terkait video viral benda langit jatuh di wilayah Bandung dan Jogja pada Kamis (14/9/2023) kemarin.

Dhani yakin benda yang ada dalam rekaman merupakan meteor jatuh dengan sejumlah alasan.

Pertama dapat dilihat dari penampakan benda yang jatuh berbentuk utuh tidak ada serpihan-serpihan.

Meskipun apapun objek yang masuk atmosfer bumi akan terbakar dan sama-sama memiliki bagian ekor dan kepala.

"Obyek tersebut cukup kuat intensitasnya, jadi kemungkinan besar batuan meteor."

"Tapi jika benda jatuh itu satelit atau sampah antariksa akan pecah dan penampakan bentuknya ada beberapa bagian tidak seperti meteor," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Viral Meteor di Langit Australia, Kemungkinan Sisa-sisa Roket Soyuz-2 Rusia, Begini Penampakannya

Dhani melanjutkan, alasan kedua terkait kecepatan benda saat meluncur memasuki atmosfer bumi.

Menurutnya, meteor akan memiliki kecepatan tinggi saat memasuki wilayah bumi sebagaimana visual dalam video yang viral.

"Berbeda dengan sampah antariksa, kecepatannya tidak setinggi ketika meteor jatuh," tambah Dhani.

Ditambah lagi saat ini sedang terjadi hujan meteor Epsilon-Perseid yang berasal dari komet Swift-Tuttle.

Fenomena tersebut terjadi secara rutin mulai dari awal hingga pertengahan bulan September.

"Fenomena alam ini muncul periodik, tidak ada kaitannya dengan capres-cawapres ataupun keburukan-kebaikan nasib," tegas Dhani.

Tidak berbahaya

Dhani dalam kesempatannya juga menjelaskan, fenomena hujan meteor tidak berbahaya bagi umat manusia.

Biasanya meteor akan terbakar habis sebelum jatuh ke permukaan bumi.

Beruntung, kata Dhani bumi memiliki atmosfer yang melindungi manusia dari ancaman di luar angkasa, seperti meteor.

"Hikmahnya adalah bersyukur ada atmosfer Bumi. Jika manusia tinggal di Bulan yang tidak ada atmosfer, maka hujan meteor berbahaya bagi infrastruktur di Bulan," papar Dhani.

Baca juga: Mengapa Meteor Bisa Jatuh ke Bumi?

Di sisi lain lanjut Dhani, meteor yang jatuh ke bumi akan berdampak ke aktivitas manusia.

Hujan meteor dapat sedikit menganggu komunikasi radio, artinya gangguan komunikasi radio HF orde kurang dari satu jam.

Lain halnya jika ukuran batuan 1 km, maka tidak habis terbakar dan dapat mengakibatkan kepunahan manusia.

Dhani menyebut, NASA selalu memonitor berbagai ukuran batuan orde meter sampai puluhan meter.

Terakhir, Dhani meminta masyarakat belajar dari fenomena hujan meteor.

"Untuk masyarakat, lebih mengingatkan atau bersyukur bahwa Bumi betul-betul tempat aman bagi kehidupan. Jangan dirusak oleh perbuatan manusia," imbaunya.

Detik-detik meteor jatuh

Video meteor jatuh yang terlihat di langit wilayah Bandung dan Jogja sebelumnya viral lewat media sosial.

Rekaman detik-detik meteor jatuh diunggah oleh sejumlah akun seperti @agenda.jogja dan @ infojawabarat.

Pada rekaman terlihat benda bercahaya tampak meluncur dengan kencang.

Benda tersebut mengeluarkan ekor api yang panjang.

Baca juga: VIRAL Foto Diduga Meteor Jatuh di Gunung Merapi, LAPAN Beri Penjelasan

Benda yang belakangan disebut meteor itu seketika hilang dan hanya terlihat beberapa detik saja.

Ada sejumlah warga yang merekam kejadian tampak penasaran dengan benda itu.

"Opo kae? wih, (apa itu)," kata seseorang dalam video.

Hingga Jumat (15/9/2023), video sudah ditonton lebih dari puluhan ribu kali.

Warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini