News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Benarkah Dua dari 4 Jasad Tanpa Kepala yang Ditemukan di Lampung Selatan Nelayan Asal Indramayu?

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto lokasi penemuan mayat tanpa kepala di Lampung - Diduga dua jenazah tersebut adalah nelayan asal Indramayu bernama Kasi (35) dan Tarsoni (25) yang mengalami kecelakaan di perairan seputar Cirebon Jawa Barat, sekitar satu bulan lalu.

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Dua dari empat jenazah tanpa kepala yang ditemukan di wilayah Lampung beberapa waktu lalu perlahan mulai terkuak.

Diduga dua jenazah tersebut adalah nelayan asal Indramayu bernama Kasi (35) dan Tarsoni (25) yang mengalami kecelakaan di perairan seputar Cirebon Jawa Barat, sekitar satu bulan lalu.

Diketahui saat itu Kasi dan Tarsoni bersama dengan 10 nelayan lainnya menumpangi kapal Bintang Mutiara Jaya untuk mencari cumi-cumi.

Namun kapal tersebut mengalami kecelakaan akibat dihempas gelombang tinggi hingga nasib mereka pun tak diketahui.

Baca juga: Terima 20 Laporan Orang Hilang Pascapenemuan 4 Mayat tanpa Kepala, Ini Langkah Polda Lampung

Namun benarkah jasad tersebut adalah Kasi dan Tarsoni?

Hingga saat ini Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin belum memastikan terkait identitas mayat tersebut.

Pihaknya masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas korban.

Hanya saja berdasarkan salah satu laporan yang diterima Polres Lampung Selatan, keluarga Kasi dan Tarsoni menyatakan bahwa pakaian yang dikenakan jasad tersebut sama persis dengan pakaian anggota kelurganya itu.

Diketahui sejak ditemukannya dua jenazah tanpa kepala di Lampung Selatan tersebut, pihak kepolisian membuka hotline center pengaduan terkait orang hilang.

Informasi ini juga disebar melalui akun sosial media dan diberitakan oleh media.

Hingga saat ini setidaknya sudah ada 16 laporan yang masuk ke hotline center Polres Lampung Selatan terkait jenazah anonim tanpa kepala tersebut.

Dari 16 laporan yang masuk ke hotline center Polres Lampung Selatan, salah satunya ada informasi bahwa jenazah anonim tanpa kepala merupakan nelayan asal Indramayu, Jawa Barat.

Baca juga: Terkait Penemuan 4 Mayat Tanpa Kepala, Polda Lampung Periksa 19 Saksi

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menerima laporan masuk terkait informasi jenazah anonim tanpa kepala.

"Sampai saat ini sudah ada 16 laporan yang masuk. Dari laporan-laporan yang masuk tersebut salah satunya ada dari warga Indramayu Jawa Barat," kata Yusriandi, Selasa (19/9/2023).

Yusriandi mengatakan informasi itu berawal dari pakaian yang dikenakan jenazah.

"Orang Indramayu Jawa Barat bernama Juni menghubungi kami. Dia memberikan informasi bahwa dia mengetahui jenazah korban dari baju yang dikenakan jenazah tersebut," terangnya.

"Baju yang dikenakan jenazah, Mamae Zahra Mimie Attar dengan logo kapal bertuliskan Sinar Intan sama dengan baju korban kapal tenggelam yang ada di Indramayu. Dia pun memberikan bukti adanya baju yang sama dengan korban saat ditemukan, selanjutnya dia menghubungkan kami dengan keluarga korban yakni Bapak Kayim," ujarnya.

Warga yang diduga keluarga korban dari Indramayu ini juga mengirimkan foto pakaian yang bertuliskan Mamae Zahra Mimie Attar dengan logo kapal bertuliskan Sinar Intan, sama persis dengan yang dikenakan korban yang ditemukan di Bakauheni.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin menunjukkan foto selfie sejumlah ibu-ibu mengenakan kaos bertuliskan Mamae Zahra.

Tampak juga sebuah foto selfi yang menggambarkan komunitas/kumpulan sejumlah ibu-ibu dengan mengenakan pakaian tersebut kaos panjang dengan motif dan warna seperti kaos Mamae Zahra.

Baca juga: Misteri empat mayat tanpa kepala di Lampung: Apakah mereka korban pembunuhan berantai?

Setelah itu pihaknya menghubungi keluarga korban.

"Lalu kami menghubungi ayah atau orang tua dari keluarga korban yakni Bapak Kayim yang berlamatkan di Kandang Aur Indramayu Jawa Barat," katanya.

"Kemudian pihak keluarga menjelaskan bahwa dua anaknya atas nama Kasi (35) dan Tarsoni (25) bersama dengan 10 orang nelayan lainnya mencari cumi-cumi dengan menggunakan kapal nelayan Bintang Mutiara Jaya di perairan seputar Cirebon Jawa Barat, sekitar 1 bulan yang lalu," ujarnya.

Lebih lanjut Yusriandi mengatakan menurut informasi dari pihak keluarga, kapal yang ditumpangi anaknya tersebut mengalami musibah.

"Menurut penuturan pihak keluarga kapal yang digunakan anaknya tersebut terhempas ombak dan mengalami pecah. Dan mengakibatkan mereka menghilang," katanya.

Proses evakuasi jenazah anonim tanpa kepala di Lampung Selatan. (Dokumentasi Polsek Penengahan)

"Tiga orang nelayan selamat. Sedangkan 9 orang lainnya sampai saat ini belum ditemukan termasuk kedua anaknya Bapak Kayim," ujarnya.

Namun pihaknya harus memastikan kembali terkait data dan bukti terkait informasi tersebut.

"Untuk lebih memastikan kembali bukti bukti otentik apakah memang ini benar keluarganya ini perlu juga kajian secara ilmiah seperti tes DNA dan pencocokan lainnya di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda," ujarnya.

Yusriandi mengatakan pihak keluarga dari Indramayu yang kehilangan anggota keluarganya sampai saat ini belum bisa hadir langsung ke Polres Lampung Selatan dikarenakan tidak memiliki biaya.

Kronologis Penemuan 4 Mayat Tanpa Kepala

Diketahui, total ada empat jasad tanpa identitas yang ditemukan di Lampung.

Jasad pertema ditemukan pada 15 Agustus 2023 di Pantai Cakuh Gayau, Kabupaten Tenggamus, Lampung.

Kapolsek Pematang Sawa, Ipda Arif Janto mengatakan, saat itu jasad ditemukan telungkup dan hanyut ke tepi pantai dengan jenis kelamin laki-laki.

Bagian kepala, dua telapak tangan dan kaki juga hilang.

Jasad tersebut juga ditemukan dalam kondisi sudah mengalami pembusukan.

"Korban berjenis kelamin laki-laki. Tidak ditemukan identitas di tubuh korban," kata Arif.

Lalu, jasad kedua ditemukan pada Rabu (6/9/2023) di bebatuan di tepi Pantai Penobaan, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan sekira pukul 08.00 WIB.

Jasad tersebut berjenis kelamin laki-laki dan kondisinya sama seperti jasad pertama di mana kepala, tangan dan kaki hilang.

Mengutip Kompas.com, di hari yang sama, pada pukul 21.00 WIB juga sebuah jasad tanpa kepala ditemukan di Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang.

Iptu Gobel selaku Kapolsek Penengahan mengonfirmasi hal tersebut.

"(Jasad) yang pagi ditemukan di Bakauheni, (jasad) yang malam ditemukan di Ketapang. Kondisinya sama, tanpa kepala juga," kata Gobel.

Lalu mayat terakhir ditemukan di Pantai Karang Bolong, Pekon (desa) Tegineneng, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, Kamis (7/9/2023).

Kali ini, mayat yang ditemukan berjenis kelamin perempuan, dan kondisinya juga sama seperti tiga mayat yang sebelumnya telah ditemukan.

"Korban berjenis kelamin perempuan hanya mengenakan celana pendek dan tidak ditemukan identitas. Diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari 1 bulan," kata Kapolsek Limau, Iptu Dediyanto.

Tak Temukan Tanda Kekerasan

Polda Lampung telah menyelesaikan autopsi serta pengambilan DNA terhadap empat mayat tanpa kepala tersebut.

Dokter Forensik RS Bob Bazar Lampung Selatan, Andriani maengatakan, dua mayat yang ditemukan di Lampung Selatan kondisinya sudah membusuk, dan sudah dimakamkan di pemakaman milik RS Bob Bazar.

"Kedua jenazah sudah kita ambil untuk patalogi anatomi dan juga sampel DNA sebagai data untuk mencari identitas jenazah."

"Dua mayat yang ditemukan di Lampung Selatan sudah dimakamkan di Pemakaman milik Rumah Sakit (RS) Bob Bazar, Kalianda," jelasnya seperti dikutip TribunLampung.co.id.

Sedangkan Dokter Forensik RS Bhayangkara, Lusy, hasil autopsi mengatakan tak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Saat ditemukan keadaan jenazah dalam keadaan membusuk dan terdapat lemak berwarna keputihan."

"Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya.

Diketahui, dua jasad yang ditemukan di Lampung Selatan diautopsi di RS Bob Bazar Lampung Selatan, Senin (11/9/2023).

Sedangkan dua jenazah yang ditemukan di Tanggamus diautopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung.

Sementara itu, Legowo Hamijaya selaku Kasubbid Dok Pol RS Bhayangkara mengatakan, pihaknya saat ini masih mengutamakan untuk mengetahui identitas korban.

"Jadi saat ini kami masih berusaha mengidentifikasi identitas jenazah dan itu diperlukan dua hal, yakni data primer data skunder," kata dr Legowo.

Data primer diambil dari sampel DNA dari bagian tulang kering korban.

Dan data sekunder didapatkan dari ciri-ciri yang terdapat pada tubuh korban.

"Data sekunder ini harus lebih dati satu, maka kalau ada warga atau siapapun yang memiliki informasi mengenai hal ini dapat segera melapor ke pihak berwajib," imbuhnya.

Sumber: (Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus) (Tribunnews.com) (Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Jenazah Tanpa Kepala di Lampung Selatan Diduga Nelayan Asal Indramayu Jawa Barat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini