Penerbitan surat tanggap darurat tersebut dialakukan supaya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bisa mendatangkan helikopter untuk water bombing.
"Tadi malam ada kunjungan dari bapak Pj Gubernur beliau memberikan arahan akan dibantu dengan BNPB. Jadi, hari ini saya akan menandatangani tanggap darurat untuk meminta helikopter untuk water bombing. Pak Pj menyampaikan, water bomber nanti dari Solo ke Semarang," jelas Ita, Selasa (19/9/2023).
Ita menambahkan, di TPA Jatibarang, bara api masih muncul dan memerlukan satu pekan untuk pendinginan.
Terlebih, terlebih ketinggian di zona pasif beragam dari 30 meter hingga 60 meter.
Jadi, water bombing diperlungan untuk menjangkau lapisan tertentu.
"Semalam Pak kepala Dinas Damkar juga menyampaikan pendinginannya ini proses selama satu minggu,"
"Kita harus nunggu kemarin dilihat dari drone tumpukan sampah ini ketinggiannya ada yang sampai 60 meter ada yang 30 meter," jelasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Muchamad Dafi Yusuf)(TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin/Mardon Widiyanto)(TribunJateng.com, Eka Yulianti Fajlin)