TRIBUNNEWS.COM - UKM Pengembangan Kelimuan (UKM-PK) IAIN Ponorogo mengadakan Ngaji Filsafat di Masjid Ulinnuha kampus II IAIN Ponorogo, Sabtu (23/9/2023).
Disampaikan Dosen Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr Fahruddin Faiz, Ngaji Filsafat dihadiri sekira 300 peserta.
Dalam materinya, Fakhrudin Faiz menjelaskan berpikir sebagai fitrah, kewajiban, dan kebutuhan manusia.
Penjelasan materi tersebut sebagai counter narasi dari berbagai kalangan yang menolak aliran rasionalisme.
"Hematnya, karena berfikir adalah fitrah, maka rasionalitas adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia," kata dia dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Yang perlu digarisbawahi, lanjut Fakhrudin Faiz, berpikir seyogianya tak hanya menggunakan rasionalitas semata.
Namun harus melibatkan kemampuan intelijen manusia dengan memanfaatkan enam alat untuk memperoleh pengetahuan yaitu akal, pancaindra, naluri, qalbu, intuisi, dan imajinasi.
Ia juga menjelaskan filsafat sebagai bidang studi dan worldview.
Sebagai bagian dari studi, maka seseorang harus menguasai pemikiran dari berbagai filsuf sebagai pengayaan wawasan.
Sementara filsafat sebagai worldview berkaitan dengan cara pandang terhadap hidup.
"Boleh merujuk pada tokoh yang disukai, namun boleh juga tidak sependapat sesuai dengan preferensi masing-masing."
"Sebagai sebuah worldview, filsafat adalah hak prerogatif seseorang untuk suka ataupun tidak suka terhadap pemikiran seseorang," jelasnya.
Terkait acara Ngaji Filsafat, Rektor IAIN Ponorogo, Dr Evi Muafiah mengapresiasi UKM-PK yang menggelar kegiatan ini.
Ia juga berterima kasih Dr Fakhrudin Faiz yang hadir di IAIN Ponorogo.
Senada, Ketua UKM-PK Bambang Aditya juga menyampaikan terima kasih kepada pemateri, panitia, serta audience yang antusias mengikuti kegiatan.
Selanjutnya, UKM-PK akan mengadakan kegiatan sekolah filsafat dan PAB. (*)