News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Detik-detik Siswa SMA di Demak Bacok Gurunya di Sekolah, Pelaku Langsung Kabur dan Kini Masih Buron

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan - Kasus pembacokan terhadap guru terjadi di Demak. Pelaku yang merupakan siswa SMA langsung kabur usai menganiaya korban.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SMA di Demak, Jawa Tengah berinisial R menjadi buron polisi usai membacok gurunya menggunakan celurit.

Kasus ini terjadi saat korban sedang mengawasi Penilaian Tengah Semester (PTS) pada Senin (25/9/2023) sekira pukul 09.30 WIB.

Akibat aksi penganiayaan yang dilakukan R, korban mengalami luka yang cukup parah di bagian leher sebelah kanan dan lengan sebelah kiri.

Rekaman detik-detik pembacokan yang dilakukan R terhadap gurunya yang bernama Fathur viral di media sosial.

Baca juga: Disetrika Ibu Tiri saat Ganti Baju, Bocah di Jambi Alami Luka Bakar, Motif Penganiayaan Terungkap

Dalam video tersebut terlihat guru Fathur lemah tak berdaya berlumuran darah usai mendapat aksi kekerasan dari R.

Sejumlah guru mencoba membantu guru Fathur yang duduk lemas di depan pintu kelas.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN), Semarang.

Usai melakukan penganiayaan, R membuang barang bukti dan melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi menyatakan petugas kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.

"Kejadian pembacokan ini memang benar adanya."

"Kami sedang dalam proses pengejaran terhadap pelaku, karena pelaku masih dalam pelarian," ungkapnya, Senin (25/9/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Usai Sapa dan Bacok Gurunya, Siswa di Demak Buang Celurit di Lapangan Sekolah Kemudian Kabur 

AKP Winardi menambahkan berdasarkan keterangan sejumlah saksi, motif kasus penganiayaan ini lantaran pelaku tidak puas dengan nilainya di ujian tengah semester.

"Ia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," bebernya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Demak, Afief Mundzier membenarkan adanya kasus pembacokan terhadap guru di Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (YASUA), Demak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini