Selajutnya dia mengatakan, harus putar otak untuk membayar hutang miliaran.
"Dari situ kita dipaksakan harus berpikir segara bangkit," kata Dwi via telpon
Dwi Hartono, menjelaskan, sempat disupport modal sama orang tua walaupun tidak banyak.
Menurutnya, itu tidak membuat dia maju dan berkembang karena cerderung manja.
Kemudian Dwi Hartono mengatakan, pertama kali buka usaha reme teme, pernah buka PS 2 di Semarang sekitar.
Kemudian dia juga mengatakan, pernah buka warteg, kemudian lesehan penyet ada lele penyet, ayam penyet.
"Pokoknya yang penyet-penyet" kata Dwi Hartono.
Bilang Dwi Hartono, ketika usahanya bangkrut sekitar tahun 2012 dan orang tua lepas tangan.
Lanjut kata Dwi Hartono dari situlah berpikir harus maju walaupun tanpa modal.
Menurut Dwi Hartono, Modal itu penting tapi harus dibarengi dengan niat yang kuat.
"Kebanyakan orang menganggap tanpa modal tidak bisa jalan, salah itu mas, modal itu nomor sekian niatnya yang paling penting" ujarnya seperti diberitakan Tribun Jambi, Minggu (10/10/2021)
Ia bisa melunasi utangnya setelah terlibat proyek reklamasi.
Kata Dwi Hartono, keuntungan tersebut hanya dua ribu rupiah dikalikan sekian kubik. Hasilnya lumayan juga.
"Satu juta kubik kali 2, dua miliar" kata Dwi Hartono.