Fuad mengatakan, mandi di "sumur pengantin" Masjid Pusaka Baiturrahmah sudah menjadi tradisi masyarakat Indramayu.
Dari berbagai daerah di Indramayu, masyarakat yang sengaja datang mandi ke sumur.
Terutama pada saat hari besar Islam dan malam Jumat Kliwon.
"Kayak malam Jumat Kliwon kemarin, itu penuh. Dari malam Jumat sampai ke Jumat paginya," ujar dia.
Ratusan Tahun Tak Pernah Kering
Usia "sumur pengantin" pengantin tersebut dipercaya telah ratusan tahun.
Sumur itu dianggap keramat dan diyakini bisa memberikan berkah bagi siapa yang mandi menggunakan airnya.
Keberadaan sumur ini pun sudah ada sejak awal terbentuknya Kabupaten Indramayu, seiring dengan keberadaan masjid.
Saat itu masjid tersebut masih bernama Masjid Dermayu.
Di sanalah dahulunya awal mula pusat pemerintahan Kabupaten Indramayu berawal hingga akhirnya Belanda mulai menguasai wilayah Indramayu.
Pusat pemerintahan pun dipindah ke lokasi Pendopo Bupati yang ada saat ini, pada tahun 1870 Masehi.
Ajaibnya, sejak zaman dahulu hingga sekarang sumur keramat di Masjid Pusaka Baiturrahmah tidak pernah kering.
Musim kemarau panjang yang melanda wilayah Indramayu pada tahun ini pun tidak memengaruhi volume air di sumur tersebut.
"Iya, ajaibnya sumur ini memang tak pernah kering," ujar Sekretaris DKM Pusaka Baiturrahmah, Fuad Kamus, kepada Tribuncirebon.com, Jumat (29/9/2023).