"Itu dia hal yang berbeda. Kami tidak tahu apa alasan tidak diberikan rekam medis ini, kenapa tidak ditunjukkan."
Baca juga: Jangan Salah, Ternyata Amandel Bisa Menyebabkan Mudah Ngorok
Bantahan Pihak Rumah Sakit
Sementara itu, pihak RS Kartika Husada memastikan operasi amandel terhadap A dilakukan sesuai prosedur.
Pernyataan tersebut, sekaligus membantah tudingan malpraktik yang dilayangkan keluarga A.
"Tindakan operasi sudah sesuai prosedur pelayanan dan operasi berjalan lancar. Tapi di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan," ungkap perwakilan manajemen RS Kartika Husada, Rahma Indah Permatasari.
Menurut Rahma, henti napas merupakan satu di antara risiko pembiusan selama tindakan operasi.
Saat kondisi kesehatan A terus menurun, kata Rahma, pihak rumah sakit telah berupaya memberikan perawatan maksimal.
"Kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada perawatan hari keempat, tim dokter mendiagnosis pasien diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," jelasnya.
"Upaya terbaik terus dilakukan demi memberikan pelayanan bagi pasien."
Upaya yang dilakukan pihak rumah sakit kala itu adalah dengan mencarikan rujukan rumah sakit lain hingga berusaha mendatangkan dokter yang kompeten untuk merawat A.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Annas Furqon Hakim)