Ia menilai konten-konten yang tengah viral itu mempengaruhi mental pembaca yang notabene para remaja dan anak-anak.
Sehingga mereka terbawa arus tontonan seperti itu.
Ia menegaskan, anak-anak yang mengikuti konten di TikTok itu hanya ingin mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar.
"Hal inilah yang mendorong remaja untuk ikut melakukan, meskipun mereka tahu itu salah. Tetapi mereka beranggapan, inilah yang sekarang lagi trend, karena mereka beranggapan, kalau mereka tidak ikut, nanti dianggap cemen dan semacamnya," kata Senny, Selasa (3/10/2023), dikutip dari TribunJatim.
Untuk itu, pihaknya meminta agar orang tua juga berperan besar dalam mendidik anak yang tengah mencari jati diri dan ingin mendapatkan pengakuan itu.
Ia bahkan juga menegaskan pendampingan orang tua dan pendidik bisa dilakukan sejak awal.
Jika tidak, dampak buruk dari pada kasus di Situbondo itu bisa semakin meluas.
"Mereka juga bebas scroll apapun, karena di Tiktok tidak ada filter. Apapun yang sedang viral pasti masuk di akun Tiktok seseorang."
"Makanya penting sekali, orang tua itu berdiskusi dengan anak-anaknya mengenai fenomena yang sedang viral tersebut," paparnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJatim.com/Imam Nawawi) (TribunJember.com/Izi Hartono)