TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita asal Gunung Girang, Cisaat, Sukabumi bernama Dini Sera Afrianti (29) tewas setelah diduga dianiaya dan disekap pacarnya berinisial GRT (31) di sebuah apartemen di Surabaya Barat.
Dikutip dari Tribun Madura, Dini tewas setelah lemas dan muntah darah.
Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemahura Alfarauq mengatakan, GTR diduga merupakan anak anggota DPR.
Dimas mengungkapkan pihaknya telah melaporkan GTR ke SPKT Mapolresta Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan hingga menyebabkan kematian dan atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain.
Adapun pasal yang disangkakan yaitu Pasal 351 ayat 3 dan Pasal 338 KUHP.
Dia mengatakan laporan terhadap GTR telah dibuat pada Rabu (4/10/2023) pukul 22.30 WIB dengan nomor laporan LP/B/ /077/X/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.
Baca juga: Imigrasi Bekuk Buronan Kasus Pembunuhan Hampir 20 Tahun Asal RRT saat Santap Malam di Pluit
Dimas mengatakan GTR merupakan warga Kota Kefamenanu, Kabupaten Kota Timor Tengah Utara, NTT.
"GTR ini adalah masih jadi pacar. Atau teman dekat dini alias Andini. GTR ini anak salah satu pejabat dewan DPR RI. Betul (anak anggota DPR RI di Jakarta) dari Nusa Tenggara Timur," ujarnya, Kamis (5/10/2023).
Dimas menduga kuat GTR melakukan serangkaian penganiayaan terhadap korban di basement di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.
Kronologi
Masih dikutip dari Tribun Madura, peristiwa berawal ketika GTR dan Dini tengah berkunjung ke Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall bersama tujuh teman lainnya sekira pukul 22.00 WIB.
Mereka pun berkaraoke di room VIP dan dalam kondisi mabuk.
Lalu Dini dan GTR justru bertengkar.
Sementara teman-temannya meninggalkan Dini dan GTR di lokasi.
Cekcok antara Dini dan GTR pun berlanjut hingga parkiran tempat karaoke tersebut.
Kemudian GTR diduga melakukan penganiayaan terhadap Dini setengah jam setelah sampai di tempat hiburan malam itu.
Lantas, Dimas mengatakan, Dini dikabarkan tidak sadarkan diri di basement parkiran mobil sekira pukul 01.30 WIB.
Menurut Dimas, korban sempat dibawa terduga pelaku saat tidak sadarkan diri menuju apartemennya di Jalan Puncak Indah, Babatan, Wiyung, Surabaya.
Baca juga: Terapis Pijat di Medan Tewas Tanpa Busana, Pelaku S Ditembak Polisi, Motif Pembunuhan Masih Didalami
Namun, dalam perjalanan, tubuh Dini justru diletakkan GTR di bagasi mobil.
Hanya saja, kondisi tubuh Dini sudah memprihatinkan.
Alhasil, GTR pun membawa Dini ke RS National Hospitals yang tak jauh dari apartemen korban.
Nahas, nyawa Dini tidak tertolong.
Diduga Tewas Sebelum sampai RS
Dimas menduga korban sudah tewas sekitar 30-45 menit sebelum tiba di rumah sakit.
Hal ini, imbuh Dimas, berarti Dini sudah tewas saat perjalanan dari tempat hiburan menuju apartemen.
"Keterangan terakhir dari RS, MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari Black Hole ke Orchard."
"Bisa jadi di Black Hole-nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tuturnya.
Ada Video Pelaku Gilas Tangan Korban
Dimas juga memperoleh informasi dari sebuah video yang memperlihatkan GTR sempat menggilas tangan korban selama berada di basement tempat hiburan malam.
Hal itu, sambungnya, terlihat dari adanya bekas roda ban mobil yang berada di tangan Dini.
Bahkan, kata Dimas, Dini sempat ditinggal oleh GTR di basement.
"Bahkan saat tergeletak, Dini nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR datang ke Black Hole dengan kawan-kawannya."
"Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan Dini. (Bukti) di lengan tangan Dini, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.
Kemudian, Dimas juga memperoleh bukti video yang direkam oleh GTR selama di basement.
"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," ujarnya.
Kata Polisi
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengungkapkan saat ini jasad Dini tengah diautopsi di RSUD dr Soetomo.
Hendro pun mengatakan usai autopsi selesai, dokter akan mengumumkan penyebab kematian dari Dini.
"Kamis pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro, pada awak media di Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (5/10/2023) dini hari.
Baca juga: Hampir 3 Dekade setelah Kematian Rapper Tupac Shakur, Polisi Akhirnya Tangkap Tersangka Pembunuhan
Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke Dini.
Interogasi tersebut berlangsung di Mapolrestabes Surabaya.
Untuk membuktikan kejanggalan, polisi tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban tetapi juga memeriksa rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk di apartemen
Hal ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Madura/Luhur Pambudi/Tony Hermawan)