Kendati demikian, pihak kepolisian mengambil sampel sisa makanan di rumah korban.
Sampel makanan itu kemudian diserahkan ke tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah.
"Hasil visum luas tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan."
"Tapi kami ambil sampel sisa makan untuk diserahkan ke Tim Labfor Polda Jateng," ujar Kapolres Klaten, AKBP Warsono, dilansir Kompas.com.
Warsono mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban lantaran keluarga menolak dilakukan autopsi.
Baca juga: Pasangan Suami Istri di Klaten Ditemukan Tewas Berpelukan, Bayi Selamat
"Tapi kami tetap upaya. Namun, dari hasil olah TKP kedua korban memiliki riwayat sakit," katanya.
Dikatakannya, korban IDP menderita hipertensi, sedangkan Y mengidap asma.
Karena tidak dilakukan autopsi, jasad korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan.
"Untuk kesepakatan keluarga tadi jenazah suami dimakamkan di Desa Kurung, permintaan keluarga."
"Sementara istri dimakamkan di sini, makam desa setempat (Tegalrejo)," kata Kepala Desa Tegalrejo, Poniman.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Zharfan Muhana, Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)