TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai pengakuan terbaru dari mahasiswi UIN Jambi yang jadi korban bullying, C.
C di akun TikTok-nya menyampaikan permintaan maaf dan video klarifikasi.
C turut disalahkan pihak kampus karena mem-viral-kan aksi bullying yang menimpanya.
Kemudian ada kasus penikaman seorang wanita panggilan di Kota Solo, Jawa Tengah, berinisal D.
Ia ditikam oleh anak baru gede (ABG) berinisial DA.
Motif kasus ini DA ingin menguasai harta benda milik korban.
Baca juga: Motif Satu Keluarga di Malang Siksa Bocah 7 Tahun, Korban Dipukul, Disekap hingga Tak Diberi Makan
Terakhir terungkapnya sosok JA, ayah yang tega sekap dan siksa anaknya di Malang, Jawa Timur.
JA pernah hampir diusir dari desa karena perilakunya yang meresahkan.
Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:
1. Pengakuan Terbaru Korban Bullying UIN Jambi, Disalahkan karena Viralkan Video Perundungan di Lift
Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN) Jambi berinisial C menjadi korban bullying.
C dalam akun TikTok pribadinya membagikan video pengakuan terbarunya terkait aksi bullying yang dialaminya.
Video tersebut sudah dihapusnya, namun telah diunggah ulang oleh sejumlah akun TikTok lainnya.
C dalam awal video mengaku sudah dipertemukan dengan pelaku bullying oleh pihak kampus pada Jumat (13/10/2023).
Ia menyebut, UIN Jambi telah menjatuhi hukuman kepada pelaku.
"Sanksinya berupa surat peringatan dan nasihat," katanya.
C melanjutkan, tidak hanya pelaku, dirinya juga mendapatkan teguran terkait video viral bullying dalam lift.
Dirinya disalahkan karena telah menyebarluaskan video perundungan.
"Begitu pula dengan saya, yang telah membuat surat pernyataan bersalah karena telah memviralkan video tersebut," tambah C.
Oleh karena, lanjut mahasiswi jurusan Fakultas Tarbiah dan Keguruan Prodi Tadris Bahasa Inggris itu, ia telah menganggap masalah sudah selesai.
C sudah memaafkan pelaku atas perbuatannya mem-bully-nya.
"Saya harap permasalah ini selesai sampai di sini. Dengan tidak ada rasa dendam maupun sikap egois, baik dari saya maupun dari pelaku," tegasnya.
Pada akhir video, C berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukungnya.
"Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman semua atas support dan dukungannya. Ribuan terima kasih untuk kalian semua," tutupnya.
2. Motif Penikaman Wanita di Hotel Solo, Pelaku Pesan Jasa Open BO untuk Kuasai Harta Korban
Terungkap motif penikaman terhadap wanita berinisial D di dalam kamar hotel di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/10/2023).
Korban kini masih dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Solo usai mengalami luka tusuk di leher sebelah kanan.
Pelaku berinisial D mengenal korban lewat aplikasi kencan online.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan pelaku sengaja memesan jasa Booking Online (BO) ke korban untuk menguasai hartanya.
"Kami sudah memeriksa tersangka didapati modus bahwa tersangka melakukan layanan seksual melalui online. Kemudian mendatangi lokasi kemudian sempat bertemu dengan korban," terangnya Sabtu (14/10/2023).
Tersangka dan korban sempat melakukan hubungan seksual.
Saat korban lengah lalu terjadilah penusukan tersebut.
"Saat setelah mereka hubungan kemudian tersangka ke kamar mandi setelah itu menunggu kelengahan korban terjadilah peristiwa kemarin. Kita berhasil tangkap tersangka di lokasi," tuturnya.
3.Pengakuan Ronald Tannur Terkait Penyebab Cekcok dengan DSA, Korban Enggan Diajak Pulang
Terungkap penyebab cekcok antara Ronald Tannur (31) dan DSA (29) yang mengakibatkan kasus penganiayaan di Blackhole, Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur.
Kuasa hukum Ronald Tannur, Lisa Rahma mengatakan kliennya sudah meminta DSA untuk tidak banyak meminum minuman keras.
Berdasarkan pengakuan Ronald Tannur, DSA sudah diminta untuk segera pulang karena kondisinya sudah mabuk.
"Kalau saya mendengar keterangan dari Ronald, bahwa pemicu dari pertengkaran itu adalah Ronald mengajak DSA pulang," jelasnya, Jumat (13/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Namun, ajakan itu ditolak DSA sehingga Ronald Tannur mengancam akan meninggalkannya di tempat hiburan malam.
"Jadi Ronald mengajak ini pulang, akan tetapi Dini masih belum mau. Lalu Ronald mengatakan kepada DSA, kalau kamu masih mau di sini ya kamu saya tinggal," tuturnya.
DSA kemudian mengiyakan ajakan Ronald Tannur, namun keduanya kembali terlibat perselisihan ketika di dalam lift.
"Akhir cerita Dini ikut pulang, terjadilah perselisihan, percekcokan, menggerutu sampai masuk lift, turun lift gitu, karena Dini masih belum mau pulang," tandasnya.
Kasus penganiayaan terjadi di dalam lift karena Ronald Tannur dalam pengarah minuman keras.
Penganiayaan kemudian dilanjutkan ke basement parkiran.
4. VIRAL Bocah SD Pamer Bekal Ulat Sagu Goreng, Respons Guru dan Netizen Bikin Salfok
Viral seorang bocah Sekolah Dasar (SD) membawa bekal yang tak biasa.
Kotak bekalnya berisi nasi dan ulat sagu.
Video ini diunggah di akun TikTok @iam.omad.
Kemudian diunggah ulang di Instagram akun @terangmedia pada Selasa (10/10/2023) hingga akhirnya viral.
Tampak bocah SD itu dengan bangga memperlihatkan beka yang dibawa kepada gurunya.
Ia juga mengaku sering makan ulat sagu sebagai lauk makanannya.
Guru yang melihat bekal muridnya nampak terkejut.
Belakangan diketahui, video diambil di sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sedangkan hingga Jumat (13/10/2023), video murid sekolah bawa bekal ulat sagu ke sekolah sudah ditonton lebih dari 37 ribu kali.
Ratusan warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan seorang murid SD membawa bekal yang tak biasa ke sekolah.
Bocah laki-laki itu bawa bekal ulat sagu.
Ia juga mengaku sering makan ulat sagu sebagai lauk makanannya.
Sontak saja, sang guru yang melihat bekal murid SD tersebut langsung heran.
5. Sosok JA, Ayah di Malang Siksa dan Sekap Anak Selama 6 Bulan, Pernah Hampir Diusir Warga dari Desa
Penganiayaan yang dialami bocah di Malang, Jawa Timur, berinisial D dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri.
Bocah 7 tahun tersebut disiksa dan disekap di dalam rumah selama 6 bulan.
Sebanyak 5 tersangka penganiayaan telah ditangkap, mulai dari ayah kandung D yang berinisial JA (37), ibu tiri EN (42), lalu kakak tiri PA (21), nenek tiri MS (65), dan paman tiri SM (43).
Kasus penganiayaan ini pertama kali diketahui warga pada Senin (9//10/2023), saat korban berhasil kabur dari rumah dalam keadaan penuh luka di tubuhnya.
Warga kemudian melaporkan kasus penganiayaan D ke Polresta Malang.
Salah satu warga yang berinisial M (32), mengatakan ayah kandung korban, JA, bekerja sebagai pedagang asongan di lampu merah.
"Setahu saya, ibu tiri korban ini tidak bekerja. Kalau yang ayah kandung korban ini, merupakan pedagang asongan dan berjualan kacang di lampu merah maupun saat ada keramaian," paparnya, Kamis (12/10/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Menurut M, JA dan para tersangka lain dikenal sebagai warga yang tertutup dan jarang berkomunikasi dengan tetangga.
"Kepribadian para terduga pelaku itu tertutup, khususnya ayah kandung korban."
"Diajak kerja bakti sama warga, mereka tidak mau dan memilih menutup diri. Selain tertutup, juga tidak mau diatur," sambungnya.
Ia menambahkan JA pernah hampir diusir dari desa karena perilakunya yang meresahkan.
"Pernah, ayah kandung korban itu menyetel speaker dengan suara keras saat malam hari."
"Saat ditegur, malah marah-marah dan tidak terima," bebernya.
Kini, JA dan istri tirinya ditahan di Rutan Polresta Malang Kota.
(Tribunnews.com)