News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Viral Video Bullying Siswa SMA di Langkat, Diduga Libatkan Anak Polisi dan Keponakan Anggota DPRD

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bullyiing - Viral video bullying siswa SMAN Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Diduga, aksi bullying itu melibatkan keponakan anggota DPRD Langkat dan anak polisi.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus bullying atau perundungan di lingkungan sekolah kembali terjadi.

Kali ini, seorang siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, yang menjadi korban.

Video bullying tersebut bahkan beredar luas di media sosial dan menjadi viral.

Dalam video yang beredar, korban berinisial A tidak berkutik saat diolok-olok oleh para terduga pelaku.

Tak hanya itu, jilbab A pun ditarik oleh terduga pelaku berinisial BNQ.

Baca juga: Populer Regional: Pengakuan Terbaru Korban Bullying UIN Jambi - Sosok Ayah di Malang Siksa Anak

Ironisnya, area sensitif A turut disentuh oleh BNQ yang diduga merupakan keponakan anggota DPRD Langkat berinisial P.

Sementara kejadian itu direkam oleh terduga pelaku berinisial FDM dan berakhir viral di media sosial.

Dikutip dari TribunMedan.com, FDM merupakan anak aparat kepolisian.

Meski aksi bullying itu dilakukan di sekolah, tidak ada satu pun orang yang menolong korban.

Orang tua korban, W, mengaku tidak terima anaknya diperlakukan buruk oleh terduga pelaku. 

Setelah video itu viral, W menyebut perwakilan sekolah dan terduga pelaku berserta orangtua telah menemuinya untuk meminta maaf.

"Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ucap W, Minggu (15/10/2023).

Baca juga: Mahasiswi Korban Bullying Disuruh Minta Maaf Viralkan Kasus, UIN Jambi: Berefek Buruk ke Kampus

W tidak habis pikir, para remaja tersebut tega melakukan perundungan terhadap anaknya.

Ia menambahkan, pihaknya telah membuka pintu maaf untuk terduga pelaku.

Namun, ia berharap terduga pelaku dikeluarkan dari sekolah.

W menganggap hal itu perlu dilakukan untuk memberi efek jera dan mencegah kejadian serupa kembali terjadi.

"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) harus dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama," ungkap W.

"Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan menjadi efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali."

Sementara itu, hingga saat ini korban masih trauma dan belum kembali ke sekolah.

Baca juga: Viral Aspal Jalan di Kendal Ambyar saat Dipegang Tangan, Kades Akui Kualitasnya Buruk: Belum Rampung

Klarifikasi Pihak Sekolah

Di sisi lain, Kepala Sekolah SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin, buka suara soal kasus bullying anak didiknya.

Nano menyebut pihak sekolah tengah berupaya menyelesaikan kasus itu.

Pihak sekolah pun telah memanggil orangtua siswa terkait untuk menjalani mediasi.

Meski terduga pelaku telah meminta maaf, Nano menyebut proses penyelesaian kasus masih berlanjut.

"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," tandasnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami, TribunMedan.com/Muhammad Anil Rasyid)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini