TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukarelawan Srikandi Ganjar Sumatra Utara menggelar pelatihan pembuatan Pelleng, makanan khas Suku Pakpak, sebagai upaya untuk merawat kuliner tradisional yang ada di Indonesia.
Menyasar perempuan milenial dan masyarakat setempat, edukasi digelar di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut, Kamis (19/10/23).
Bendahara Srikandi Ganjar Wilayah Sumut, Bina Safrina mengatakan kaum milenial khususnya perempuan adalah aktor utama untuk tetap menjaga eksistensi keberagaman kuliner khas daerah.
Baca juga: Pernyataan Ganjar dan Mahfud MD pada Deklarasi Relawan Milenial di Gedung Arsip Nasional Semalam
Pelleng biasanya disajikan hanya saat kegiatan penting misalnya acara adat, pesta, festival budaya hingga untuk tamu istimewa.
"Makanan ini tuh disajikan untuk acara syukuran atau acara-acara misalnya anaknya mau diberangkatkan kuliah atau merantau agar mereka ingat kembali dengan kampung halamannya," kata Bina dalam keterangan yang diterima, Jumat (20/10/2023).
Pelleng terbuat dari nasi yang bertekstur lunak dengan campuran rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabe dan banyak lagi.
Baca juga: Strategi Politik Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024: Memahami Rakyat, Siapkan Program yang Jadi Jawaban
Setelah mengenalkan, lanjut Bina, Srikandi Ganjar berupaya menumbuhkan semangat, cinta, dan rasa memiliki terhadap kuliner tradisional sebagai identitas daerah pada generasi milenial.
Makanan ini juga memiliki nilai historis bagi suku Pakpak.
Dulunya Pelleng disajikan suku Pakpak kepada para prajurit yang akan pergi ke medan perang.
Konon, pelleng ini dipercaya mampu memberikan tambahan asupan energi bagi prajurit.
"Masakan di acara ini tuh dibuat agar milenial itu mengingat lagi masakan-masakan khas daerah. Kami generasi yang akan datang ini sangat penting untuk melestarikan makanan-makanan khas daerah, (karena) semakin majunya zaman kami tuh, (dikhawatirkan) semakin ketinggalan sama makanan-makanan tradisional, (akhirnya) kita lupa," kata dia.
Bina menegaskan, kegiatan ini terinspirasi dari figur Ganjar Pranowo yang memang suka kulineran serta gencar melakukan upaya pelestarian tentang keberagaman suku, budaya, adat, dan lainnya.
"Pak Ganjar kan sangat suka ya yang tradisional-tradisional, pak Ganjar sangat antusias sama yang namanya tradisional, karena pak Ganjar sangat suka sama yang tradisional, kita mengembangkan lagi ciri khas-khas yang ada di daerah kita masing-masing," kata dia.
Usai pelatihan, Srikandi Ganjar Sumut bersama masyarakat setempat melakukan sesi makan bersama. Kebersamaan yang terjalin menciptakan suasana hangat dan akrab diantara mereka.