TRIBUNNEWS.COM - Video seorang bocah berumur 7 tahun dengan narasi melaporkan ibu kandungnya ke polisi, viral di media sosial.
Kejadian bocah laporkan ibu ke polisi diketahui terjadi di Polsek Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video menjadi bahan perbincangan setelah diunggah akun TikTok @cibeberupdate pada Kamis (20/10/2023).
Pada awal rekaman terlihat seorang bocah bersama keluarganya mendatangi Polsek Cibeber.
Bocah tersebut ingin melaporkan ibunya ke polisi karena tidak mau memberikan uang Rp100 ribu.
Ia mengaku ingin membeli burung dengan uang tersebut.
Baca juga: Sosok Kades di Grobogan yang Viral Pamer Uang Sekardus, Terjerat Utang Miliaran Rupiah saat Nyalon
Kelakuan bocah ini pada akhirnya ikut mencuri perhatian Kapolsek Cibeber, Kompol Aca Nana Suryadi.
Aca langsung menemuinya untuk memberikan nasihat agar tidak melaporkan ibunya ke polisi.
Bocah itu mendapatkan pertanyaan bagaimana nasibnya jika ibunya dipenjara karena dilaporkan ke polisi.
Mendengar hal itu, membuat sang bocah termenung hingga mengurungkan niatnya melaporkan ibunya.
Hingga Jumat (20/10/2023), video yang diunggah @cibeberupdate sudah ditonton lebih dari 600 ribu kali.
Warganet turut meramaikan kolom komentar dengan berbagai responsnya.
Klarifikasi sang ibu
Ibu kandung bocah, Anik meluruskan video anaknya yang sudah terlanjut viral.
Ia menegaskan, tidak benar anaknya berinisial MR (7) melaporkan dirinya ke polisi.
"Sebenarnya bukan anak saya yang melaporkan ke polisi, tapi saya yang membawanya (ke Polsek Cibeber)," kata Anik dikutip dari unggahan video TikTok @cibeberupdate.
Anik melanjutkan penjelasannya, dirinya sengaja membawa MR ke kantor polisi agar mendapatkan nasihat.
Baca juga: Viral Mobil Terbakar di Halaman Parkir ISI Solo, Disebut karena Korsleting AC
Ia dan anaknya MR kemudian pulang ke rumah setelah mendapatkan pengertian dari Kapolsek Cibeber.
Anik menyebut video viral anaknya berbuntut panjang. Anaknya menjadi korban bully karena dituding melaporkan ibunya sendiri ke polisi.
Oleh karenanya, Anik meminta warganet tidak mengolok-olok MR.
"Jangan pada nge-bully lagi. Kasihan anaknya," tegas Anik.
Penjelasan Kapolsek Cibeber
Aca dalam kesempatannya membenarkan MR dan ibunya mendatangi kantornya pada Selasa (17/10/2023) kemarin.
Awalnya dirinya mendengarkan suara ribut di kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) yang berada di dekat ruangannya.
Aca kemudian mendatangi MR untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Ia ketika itu melihat MR dalam kondisi menangis serta marah-marah kepada ibunya.
“Saya cek ke sana, ternyata ada anak kecil yang mau melaporkan ibunya gara-gara minta uang Rp100.000 gak dikasih. Uangnya buat beli burung," kata Aca, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Viral Guru SMK di Tanjungpinang Diduga Tampar Muridnya, Kepala Sekolah: Salah Paham
Aca menambahkan, dirinya turun tangan menghadapi MR dengan memberikan penjelasan.
Namun, MR tetap bersikukuh meminta polisi memasukan ibunya ke penjara.
MR sempat curhat ke Aca terkati perlakukan tak adil sang ibu.
Ia juga mengaku dicubit sehingga menganggap Anik telah melakukan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Dia minta seratus ribu gak dikasih, sementara adiknya dibelikan emas (perhiasan),” kata Aca.
Butuh waktu satu jam
Bukan hal mudah Aca bisa merebut hati MR. Butuh waktu sekitar satu jam agar MR mendengarkan nasihat-nasihatnya.
Menurut Aca, MR bisa menurut dengan perlakukan yang lembut, bukan sebaliknya.
“Ya, tentunya dengan pendekatan humanis," katanya.
Pada akhirnya, lanjut Aca, MR tidak jadi melaporkan ibunya ke polisi.
MR kemudian luluh meminta maaf kepada sang ibu atas sikapnya.
Baca juga: Viral Konsumen Ambil Uang Rp1,5 Juta Milik Petugas SPBU yang Terjatuh, Pelaku Dicari Pihak Pertamina
"Si anak akhirnya sadar dan mau meminta maaf ke ibunya saat itu juga," urai Aca.
Terakhir Aca menilai, MR sebetulnya anak yang memiliki potensi baik.
Ia meminta agar orang tua maupun keluarganya bisa membimbing MR.
Aca yakin MR akan menjadi 'orang' ketika dirinya sudah dewasa.
“Saya melihatnya anak ini pintar, punya potensi. Kalau orang tuanya bisa mengarahkan, bagus ini, sukses. Kemauannya kuat ini anak,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)