"Saya berkomunikasi untuk sama-sama menjaga situasi agar tetap kondusif."
"Karena ini murni masalah pribadi, proses hukum terhadap pelaku sedang dilaksanakan," tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan sumber Banjarmasinpost.co.id, yang tidak mau disebutkan identitasnya menyebut, korban sempat berkirim pesan via WhatsApp dengan istri pelaku.
Diduga pelaku mengecek ponsel istrinya dan menemukan chat tersebut.
Setelah itu, pelaku menggunakan ponsel istrinya untuk menghubungi korban.
"Pelaku kemudian menggunakan HP istrinya itu men-chat korban dengan berpura-pura sebagai istrinya."
"Dia mengirim pesan bahwa dia sedang dipukuli suaminya dan minta ketemuan di Kandangan," ujar sumber tersebut.
Mendapat pesan itu, korban pun merespons dan mengira chat itu benar dikirim oleh istri pelaku.
Sesuai janji, korban pun datang ke halaman parkir Wisma Amawang.
Namun, setibanya di lokasi, korban langsung diadang oleh pelaku dengan parang.
Pelaku lantas menganiaya korban di bagian matanya.
Saat itu, korban masih berupaya melawan sehingga membuat tangannya terluka.
Baca juga: Anggota Polisi di Kalsel Dianiaya Oknum TNI: Korban Disebut Punya Hubungan dengan Istri Pelaku
"Sehingga satu bola matanya pecah dan tangannya luka-luka karena berusaha menangkis," ungkap sumber.
Disebutkan juga, oknum anggota TNI itu tak sendirian, melainkan bersama dua orang lainnya, diduga warga sipil.
Setelah melukai korban, para pelaku langsung melarikan diri.
Sementara korban dievakuasi ke Rumah Sakit H Hasan Basry Kandangan dan masih dalam perawatan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Banjarmasinpost.co.id/Hanani/Rifki Soelaiman)