"Kaca tersebut seyogyanya dipasang dalam ukuran berapa akan diteliti," sambungnya.
Anak Korban Hendak Beri Kejutan
Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, mengatakan ada empat orang yang menjadi korban pecahnya jembatan kaca.
Dua korban berhasil selamat, satu orang meninggal, dan satu korban lainnya mengalami luka-luka.
"(Korban yang meninggal) kondisinya lemas, tidak ada darah, seperti orang pingsan. Yang satunya bisa duduk, sehingga satu dievakuasi dulu," jelasnya.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban yang meninggal rencananya akan pergi haji tahun depan.
Baca juga: Terungkap Banyak Testimoni Komentar di Medsos Terkait Safety Jembatan Kaca di Hutan Pinus Limpakuwus
Eko Purnomo menceritakan anak korban sempat menyusul ke wisata The Geong untuk memberikan kejutan.
Anak korban berangkat dari Banjarnegara bersama teman-temannya dan hendak mengabarkan dirinya telah diterima kerja.
"Anaknya cerita bahwa hari ini mau bikin kejutan untuk ibunya karena diterima kerja. Saya ketemu di depan loket waktu mau ngantar korban kedua," ungkapnya, Rabu (25/10/2023) sore.
Namun, anak korban gagal memberikan kejutan karena mendapat kabar ibunya jatuh dari jembatan kaca.
"(Mau memberi) kejutannya mungkin di sini (lokasi kejadian), sampai sini dengar ibunya jatuh meninggal dunia."
"Padahal saya sudah kasih tahu teman-teman jangan diberi tahu dulu, karena belum jelas," tuturnya.
Keamanan Wisata Disorot
Eko Purnomo mengatakan jembatan kaca yang dikenal dengan nama The Geong pertama kali dibuka pada bulan April 2023 lalu.
Saat awal beroperasi, banyak wisatawan yang mengeluhkan keamanan wisata jembatan kaca.
Pihak koperasi sudah memanggil manajemen pengelola wisata The Geong, namun hanya perwakilannya yang datang.