News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keluarga Bocah Tunawicara di OKI Geram, Korban Dibully hingga Dipaksa Isap Lem Aibon 

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kronologi bocah tunawicara dibully hingga dipaksa isap aibon di Desa Lingkis, Jejawi, Kabupaten OKI. Keluarga mengungkap Kronologi bocah tunawicara dibully di kuburan Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.

TRIBUNNEWS.COM, OKI -  Keluarga mengungkap Kronologi bocah tunawicara dibully di kuburan Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.

Diketahui viral di media sosial, seorang bocah tunawicara asal Desa Lingkis, OKI dipukuli dan dicekoki aibon oleh beberapa orang yang terlihat masih seusianya hingga tak bisa berkutik.

Tampak seorang pelaku menggunakan celana SMP dan mengisap lem aibon saat melakukan aksi bully terhadap korban. 

Viral aksi bully terhadap bocah tunawicara oleh sekelompok anak penghisap aibon di Desa Lingkis, Kabupaten OKI, Sumsel (Ist/@palembangtrending.id)

Dilihat dari postingan akun instagram @palembang trending.id, pengirim video yang diduga keluarga korban menceritakan bagaimana detik-detik aksi bully itu terjadi. 

Dia menjelaskan, bocah tunawicara itu dicekoki oleh anak-anak pengisap lem aibon bahkan sampai mengalami tindak kekerasan.

Namun akibat kondisinya, sang adik yang tidak bisa berteriak meminta pertolongan.

"Adik saya dicekoki anak-anak penghisap aibon di kuburan min oleh beberapa kelompok anak ugal-ugalan sampai ditinju dan dipaksa untuk menghisap aibon," ujarnya.

Selain itu sang bocah juga tak bisa melawan lantaran hanya seorang diri.

"Posisi adik kami mau melawan untuk keluar dari terkaman anak itu tapi tidak bisa karena adik kami bisu tidak bisa ngomong jadi tidak ada perlawanan cuma gusur-gusur kaki suapay mereka mau melepaskan, kasian sekali adik kami sampai ketakutan," katanya menambahkan.

Atas peristiwa tersebut, kakak korban dan keluarganya merasa sakit hati hingga memutuskan untuk menyebarluaskan aksi kekerasan tersebut di sosial media.

Mereka berharap ada tindak lanjut dari pihak terkait atas aksi kekerasan tersebut.

"UP video nya min tolong nian sesama manusia pasti kami ngerasa ke sakitnya juga

kejadiannya di desa Lingkis dalam hutan kuburan di sepike budak," tulisnya.

Baca juga: Viral Video Seorang Guru Diduga Bully Siswanya karena Anak Petani, Kini Mengaku Menyesal

Lebih jauh, berdasarkan penulusuran Tribunsumsel.com di kolom komentar @palembangtrending.id, ada pemilik akun @nandaaaaaaaaaq yang diduga keluarga korban dan ikut berkomentar atas kejadian ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini