Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN -- Dirut BPJS Kesehatan Prof Ghufron Mukti datang berkunjung ke Pasar Terapung Lok Baintan pada Rabu (1/11/2023).
Dalam kunjungannya itu, ia mengingatkan para pedagang agar selalu mengecek keaktifkan kartu kepersertaan JKN.
"Banyak masyarakat PBI (penerima bantuan iuran) itu tidak sadar kalau kartunya tidak aktif. Makanya sekarang tolong dicek. Nanti jauh-jauh pakai perahu datang ke faskes di darat ternyata tidak aktif, harus balik lagi," kata dia.
Ia mengungkapkan, sejak akhir 2021 ada sekitar 14 juta jiwa masyarakat Indonesia yang kartu BPJS Kesehatannya di-non aktifkan, lantaran adanya validasi data dari Kementerian Sosial.
Seperti peserta yang sudah meninggal atau peserta sudah tidak lagi masuk kategori Non-PBI.
Baca juga: Wujudkan Layanan JKN Berkesinambungan, BPJS Kesehatan Fokus Tingkatkan Kualitas Pelayanan
Salah satu pedagang di pasar terapung mengatakan dirinya telah terdaftar sebagai peserta JKN selama 6 tahun ini.
Ia merasa menerima banyak manfaat dari Program JKN saat melakukan proses persalinan.
"Saya berobat saat sakit, saya datang ke Puskesmas Lok Baintan di darat. Keluarga pun sama, sangat bermanfaat," ungkap dia.
BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan baik bagi peserta JKN maupun fasilitas kesehatan.