News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Pesta Miras Maut di Subang: Korban Selamat Sebut Rasanya Hambar, Polisi Duga Dioplos Ulang

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Albab (30) korban selamat dari pesta miras oplosan di Subang, Jawa Barat. (Kanan) Puluhan Pasien korban Miras Oplosan di Subang jalani perawatan di Puskesmas Jalancagak, Selasa(30/10/2023). Berikut cerita korban selamat miras oplosan di Subang.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal pesta minuman keras (miras) di Subang, Jawa Barat, yang tewaskan 14 orang dan empat warga kritis.

Pihak kepolisian pun telah mengamankan sejumlah botol yang masih ada miras sisa oplosan.

Seorang korban selamat dari pesta miras tersebut, Albab (30), menceritakan bahwa ia bersama belasan rekan-rekannya berkumpul dan minum miras oplosan pada Sabtu (28/10/2023) malam.

Ia mengatakan, total ada belasan liter miras yang dibeli dari warung yang kini sudah dihancurkan warga.

"Total minuman yang dibeli ada 16 liter atau botol dan minuman tersebut dibeli di warung biasa yang kemarin dihancurkan warga," ujar Albab, dikutip dari dikutip dari Tribunjabar.id.

Ia mengatakan, meski sudah biasa membeli dan meminum miras dari warung tersebut, kali ini Albab mengungkap ada perbedaan rasa.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Miras Oplosan di Subang, Sampel Urine hingga Darah Korban Diperiksa

"Namun, ada yang berbeda rasanya dibandingkan dengan biasanya, kemarin saat kita minum miras oplosan tersebut rasanya sangat hambar atau gak ada rasanya," ucapnya, dikutip dari Tribunjabar.id.

Albab menambahkan, ia bersama teman-temannya sudah sering membeli dan mengonsumsi miras ketika ada acara.

"Kalau kita lagi ngumpul-ngumpul baik di acara ulang tahun komunitas Kita maupun acara hajatan rekan kita, memang selalu mengkonsumsi miras. Karena maklum juga saya dan rekan-rekan ini tak suka ngopi lebih suka minum miras oplosan."

"Miras oplosan tersebut dibeli dengan harga mulai Rp 22.000- 28.000, ada yang perliter ada juga perbotol," imbuhnya.

Ditanya apakah miras yang oplosan tersebut dioplos ulang oleh teman-temannya, Albab mengaku tak mengetahui.

"Kalau dioplos ulang saya tidak tahu, saya hanya mengkonsumsi aja apa yang disajikan oleh rekan-rekan," katanya.

Namun, setelah beberapa jam, kata Albab, teman-temannya banyak yang masuk rumah sakit bahkan meninggal dunia.

"Semua korban yang meninggal semuanya rekan dan saya turut prihatin juga. Semoga ini jadi pelajaran untuk kita semua agar tak mengkonsumsi miras oplosan lagi," ungkap Albab.

Selain mengaku kapok, ia juga merasa panik dan langsung datang ke Puskesmas.

"Saya kapok dan tak akan mengkonsumsi miras lagi. Ini juga datang ke Puskesmas karena panik, ada sesuatu yang mulai dirasa di perut, mata dan lambung serta kepala pusing."

"Makanya langsung diperiksa ke Puskesmas takut tambah parah dan menjadi korban meninggal seperti rekan-rekan yang lain," katanya.

Baca juga: Penjual Miras Oplisan di Subang Diduga Pensiunan Polri, Polda Jabar: Belum Kita Cek

Polisi Sebut Miras Dioplos Ulang

Kasubbid Toklng Bid Kimbiofor Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal Polri, Kompol Faizal Rachnad mengungkapkan, diduga miras oplosan tersebut dioplos ulang sebelum diminum para korban.

"Di TKP kami sudah amankan empat botol sisa miras oplosan, serta bahan campuran tambahan lainnya yang diduga dioplos lagi oleh para korban dengan racikan lainnya," kata Kompol Faizal.

Mengutip TribunJabar.id, pihak Puslabfor juga telah mengambil sampel dari para korban.

Sampel yang diambil dari korban meninggal tersebut adalah sampel darah, urine, dan cairan lambung.

Penjual Miras Diamankan

Diketahui, miras oplosan tersebut didapat dari kios seorang pria berinisial N.

Tersiar kabar, penjual miras oplosan tersebut merupakan pensiuan polisi.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya perlu memeriksa data dari N.

"Pelaku belum kita cek apakah pensiunan polisi," ujarnya.

Pasutri pengoplos miras di Subang yang hingga Senin (30/10/2023) sudah menewaskan 12 orang. (Tribunjabar.id / Ahya Nurdin)

Baca juga: Pengakuan Korban Selamat Pesta Miras Oplosan di Subang, Rasakan Mual Hingga Lambung Panas

Meski begitu, ia menegaskan tetap akan menegakkan hukum tanpa pandang siapa sebenarnya N.

"Apapun statusnya asal (terbukti) tindak pidana akan diproses," kata Tompo di Markas Brimob Polda Jabar, Sayang, Jatinangor, Sumedang, Selasa (31/10/2023).

Sebelum diamankan, pasangan suami istri (Pasutri) berinsial NN (59) dan RR (49) melarikan diri setelah mendengar ada belasan orang yang tewas karena miras oplosan yang dibeli dari kiosnya.

"Pelaku kabur akibat ketakutan melihat belasan korban yang membeli miras oplosan di warungnya meninggal dunia," kata Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, Senin (30/10/2023) sore.

Mengutip TribunJabar.id, meski sempat kabur, namun kini keduanya telah ditangkap.

Sejumlah barang bukti seperti tempat untuk mencampur minuman hingga ratusan botol plastik kosong diamankan.

"Di antaranya satu buah jerigen warna biru yang digunakan untuk mencampur minuman, kemudian satu buah filter penyaring yang digunakan untuk mencampur minuman, serta 260 buah botol plastik kosong," katanya.

Kendaraan NN dan RR juga turut diamankan.

"Termasuk juga kami amankan kendaraan yang digunakan oleh tersangka dalam melarikan diri," ujar Kapolres.

(Tribunews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Ahya Nurdin/Kiki Andriana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini