Di saat bersamaan, Sueb terkejut menemukan istrinya dalam keadaan bersimbah darah.
Ia lalu berteriak minta tolong hingga mengundang perhatian tetangga.
Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Purwodadi.
Nahas, korban menghembuskan napas terakhirnya saat dalam perjalanan.
Sementara itu, polisi langsung bergerak mendatangi tempat persembunyian pelaku dan mengamankannya.
Dilansir TribunPasuruan.com, pelaku diketahui merupakan seorang duda yang sudah 10 tahun ditinggal istrinya meninggal dunia.
Nurul Afini (49), ibu korban mengatakan, pelaku dikenal sebagai pribadi yang cukup baik.
Namun, Khoiri juga dicap sebagai seorang yang kerap main perempuan.
"Cuma wedokan (berurusan dengan perempuan) iya, kawinan (suka nikah atau main perempuan)," ungkapnya.
Bahkan, dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui kerap menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK).
"Pelaku ini sering ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK."
"Ini masih dalam pengembangan lebih lanjut, penyidik akan dalami lebih lanjut," kata Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz.
Baca juga: Fakta Mertua Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Motif hingga Pengakuan Ibu Korban
Sempat Komunikasi dengan Ibunya
Sebelum tewas mengenaskan, korban ternyata sempat berkomunikasi dengan ibu kandungnya, Nurul Afini.
Komunikasi itu terjadi via video call WhatsApp, beberapa jam sebelum korban tewas.