Laporan Wartawan Tribun Jogja Ardhike Indah
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Area makam di 12 desa di Klaten bakal direlokasi lantaran terimbas pembangunan tol Jogja-Solo.
Makam-makam berada di di Desa Kranggan di Kecamatan Polanharjo, Desa Ngabeyan, Brangkal dan Beku di Kecamatan Karanganom dan Desa Pepe serta Duwet di Kecamatan Ngawen.
Lalu Desa Jagalan di Kecamatan Karangnongko, Desa Tambakan dan Dompyongan di Kecamatan Jogonalan, Desa Taskombang di Kecamatan Manisrenggo dan Desa Kebondalem Lor di Kecamatan Prambanan.
“Termasuk di Desa Kranggan ada dua (makam), Ngabeyan satu, Brangkal satu, Beku dua, Pepe satu, Duwet satu, Jagalan satu, Tambakan satu, Dompyongan satu, Kebondalem Lor satu, Taskombang dua. Total ada 15, termasuk Kateguhan.
Setidaknya ada 272 makam yang dipindahkan ke tempat baru, meski angka tersebut masih bisa bertambah, mengingat acap kali dalam satu makam ada tiga jenazah bertumpuk.
“Kalau ada dua atau tiga jenazah dalam satu makam, itu nanti dimakamkan sendiri-sendiri. Yang terdata ada 272, tapi yang tambahannya berapa saya belum hitung,” kata Ketua Tim Pemindahan Makam di Desa Brangkal, Muhammad Fauzan kepada Tribun Jogja di sela-sela relokasi, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: Tangis Pilu Kekasih di Makam Shena Malsiana, Mas Kawin dan Lokasi Pernikahan Maret 2024 Hanya Angan
Dari 272 itu, sebanyak 72 makam tanpa nama dan ahli waris tidak diketahui.
Para ahli waris itu juga mendapatkan biaya pemindahan makam dari pihak pengembang tol yang nilainya bervariasi Rp3-5 juta, tergantung dari kondisi makam ketika akan direlokasi.
“Kalau yang makam plesteran, itu Rp4,750 ribu, kemudian batu bata biasa tanpa plesteran, itu Rp4,250 ribu, yang tanah ada patoknya itu Rp3,050 ribu. Sekitar segitu, saya juga tidak hafal,” terang Fauzan.
Setelah direlokasi, ahli waris bisa mempercantik makam anggota keluarga sesuai selera.
Proses relokasi makam ini menjadi hal yang biasa bagi Fauzan maupun tim Al Iswat.
Tim Pengali
Panas terik matahari di atas wilayah Klaten tidak menghentikan pengalian yang dilakukan oleh tim relokasi makam di Desa Brangkal, Karanganom, Klaten.
Dengan keringat bercucuran para pekerja yang diburu waktu kerja keras menyelesaikan relokasi makam yang terdampak pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo.