"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya kemarin gelisah baru tidur jam 7 pagi," aku Gunawan.
Gunawan dan istri begitu mendapatkan kabar putrinya meninggal sangat syok dan menangis.
"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Penyebab Mahasiswi Unair Tewas Masih Diselidiki, Ditemukan Surat di Mobil, Tak Ada Tanda Kekerasan
Keluarga bertemu terakhir dengan korban hari Senin (30/11/2023) yang pulang ke Kediri untuk koas di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Besoknya, korban kembali lagi ke Surabaya. Malahan pada Rabu (1/11/2023) pagi kembali lagi ke Kediri melayat orangtua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.
"Yang tahu bukan saya. Teman-teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," jelasnya.
Namun Gunawan menjelaskan, anaknya memang tertutup. Kedua orangtuanya juga tidak mengetahui permasalahan yang mengakibatkan putrinya ditemukan meninggal tidak wajar.
Duka Ayah Mahasiswi Unair yang Tewas di Mobil, Gunawan Sempat Gelisah: Anak yang Paling Saya Sayangi
Tangis Pilu Ayah CA, Mahasiswi FKH Unair Ditemukan Tewas di Mobil: Ini Anak yang Paling Saya Sayangi
"Saya dan ibunya sangat menyayangi," ungkapnya.
Gunawan membenarkan bila putrinya meninggalkan surat wasiat untuk kedua orangtuanya.
Inti surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, Setelah membuka mata untuk melihat dunia ternyata dunia juga tidak bersih.
Gunawan juga menjelaskan, tindakan yang dilakukan putrinya menggunakan gas helium.
"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," cerita Gunawan.
Sementara surat yang ditujukan untuk ibunya meminta maaf kalau telah menjaga selama ini.
"Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," ungkapnya.
Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar tidak tertuang alasannya.