TRIBUNNEWS.COM - CA (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur ditemukan tewas di dalam mobil.
Ia ditemukan meninggal di dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen di Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (5/11/2023).
Saat ditemukan, kondisi kepala korban terbungkus plastik yang bagian lehernya terlakban.
Melansir TribunJatim.com, korban mengenakan kaus putih, celana putih dan sandal yang juga berwarna putih.
Sementara posisi korban duduk di bangku kemudi.
"Ditemukan pagi tadi (Minggu) sekitarpukul 05.30 WIB oleh petugas sekuriti yang sedang patroli. Dari temukan itu kemudian dilaporkan ke polisi," kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo.
Baca juga: Terkuak Sosok Mahasiswi FKH Unair Ditemukan Tewas dalam Mobil di Sidoarjo, Nyaris Sempurna
Petugas yang menerima laporan itu lantas mendatangi lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, petugas melihat sesuatu yang tak wajar dalam kematian perempuan muda itu.
Di samping jasad korban juga ditemukan sebuah tabung gas helium.
"Plastik yang menutup kepala korban itu terhubung dengan selang kecil nyambung ke sebuah tabung di sebelahnya."
"Tabung gas helium yang berada di sebelah korban," terang Tiksnarto.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya bekas luka atau penganiayaan di tubuh korban.
Selain itu, barang-barang milik korban yang berada di mobil juga tak ada yang hilang.
Kendati demikian, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian korban, apakah mengakhiri hidup atau dibunuh.
Untuk memastikannya, polisi telah membawa jasad korban ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
"Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi."
"Kita tunggu hasil autopsinya terlebih dulu untuk memastikan penyebab kematiannya," bebernya.
Sementara itu, petugas kepolisian juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP, petugas menemukan surat yang diduga merupakan surat wasiat dari korban untuk keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Surat itu kini masih dalam penyelidikan, guna mengetahui apakah dibuat korban sendiri sebelum meninggal atau tidak.
Terpisah, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Unair, Murni Lamid mengaku terkejut dengan kabar kematian mahasiswinya tersebut.
Murni mengatakan, korban sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yakni coasistensi.
"Saya cukup kaget dan ndredeg ini tadi, saya nangis dari tadi itu karena ini bertita yang mendadak."
"Dan kami merasa dengan adanya berita ini, kami sangat terpukul sekali," jelas dia, Minggu.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Sulvi Sofiana/M Taufik)