Dihubungi via telepon, seorang guru bernama Elan yang merupakan kerabat Nidya menjelaskan, penganiayaan itu berlangsung saat jam pelajaran.
Saat itu sekitar pukul 10.00 Wita, orangtua siswa itu datang ke kelas dan mengamuk. Marah-marah hingga membanting meja belajar.
Kebetulan saat itu, Rena berada di ruangan yang tidak jauh dari keributan tersebut. Siswa datang kepadanya dan mengadukan kejadian itu.
"Bu guru ada orangtua siswa marah-marah di kelas," ucap Elan menirukan kata siswa saat itu.
Rena yang tak tahu apa yang terjadi, lalu mendatangi kelas yang dimaksud. Benar saja, ada orangtua siswa yang sedang mengamuk.
Baca juga: Kasus Pedofilia di Lampung, Fotografer Diduga Cabuli 21 Siswi SD, Berawal Seragam Korban Acak-acakan
Rena secara persuasif menanyakan apa maksud orangtua siswa itu. Bukannya ditanggapi dengan baik-baik, orangtua itu malah tambah marah.
"Bu, kalau ada masalah bisa dibicarakan dulu dengan guru-guru," kata Elan menirukan apa yang diucapkan Rena kepada orang tua tersebut.
Puncaknya orang tua siswa itu menggebrak meja dengan keras. Lalu dijambak oleh orang tua tersebut.
"Bahkan Rena itu dibanting di lantai," ucap Elan.
Tidak ada yang berhasil mengabadikan adegan itu dengan foto maupun video, sebab kejadiannya begitu cepat. Apalagi, tidak ada yang tahu jika orang tua itu akan senekat itu.
Saat ini, Redaksi tengah mencoba menemui Rena dan mengetahui kondisinya. Begitupun tanggapan kepala sekolah SDN 13 Paguat. (*)
Penulis: Rahman Halid
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Kasus Guru Gunting Baju Siswa di SMP Duhiadaa Gorontalo Berakhir Damai, Sekolah Ganti Rugi