TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan pasutri tewas berpelukan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (11/10/2023) lalu, akhirnya terungkap.
Pasutri berinisial Y (37) dan IDN (39) itu diduga kuat nekat mengakhiri hidupnya.
Sebelum tewas, keduanya meminum teh beracun yang dicampur obat nyamuk cair.
Polisi menemukan indikasi pasutri yang tewas berpelukan terkait masalah utang-piutang sebanyak Rp800 juta.
Terlepas dari kasus ini, siapa sosok dari Y dan IDN?
Tokoh masyarakat setempat Ja'far Rodhi mengenal pasutri yang tinggal di Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten ini, dikenal sebagai pribadi yang baik.
Baca juga: Akhir Kasus Pasutri Tewas Berpelukan di Klaten setelah Minum Teh Beracun, Terlilit Utang Rp800 Juta
Y dan IDN ringan tangan untuk membantu teman maupun tetangga sekitar.
Bahkan menurut Ja'far dirinya belum pernah mendengar pasutri ini tidak bisa atau menolak membantu orang yang mengalami kesusahan.
"Dia itu enteng. Belum pernah Mas Y mendengar temannya mengeluh, tapi tidak bisa membantu, itu tidak pernah," katanya, dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (10/11/2023).
Lebih lanjut Ja'far, menguraikan kebaikan Y dan IDN.
Keduanya kerap meminjamkan mobil pribadinya guna keperluan orang lain.
"Mobil itu koyo dudu gone dek e (mobil itu seperti bukan miliknya sendiri)," tambah Ja'far.
Selain itu, Y dan IDN juga kerap makan bersama dengan orang-orang dekatnya.
Ja'far menambahkan, dalam hubungan rumah tangga, pasutri ini dikenal paling romantis.
Y sangat mencintai dan bertanggung jawab dengan istri.
"Ini menjadi cinta sejati," kata Ja'far.
Dikenal sebagai bos rosok
Oleh warga Desa Tegalrejo Y dan IDN juga dikenal sebagai bos rosok (barang bekas).
Tokoh setempat, Ja'far menyebut, ada tiga pengusaha rosok yang besar seantero Tegalrejo, salah satunya Y dan IDN.
Menurut Ja'far, perputaran uang usaha rosok bisa mencapai miliaran rupiah.
"Usaha di sini itu seperti api, melibatkan uang miliaran," katanya.
Baca juga: Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan di Rumah, Sempat Campur Teh dengan Obat Nyamuk Cair
Terkait persaingan bisnis, Ja'far menyebut Y dan IDN sangat berhati-hati.
Keduanya berupaya agar tidak memiliki masalah dengan rekan pebisnis rosok lainnya.
"Mau untung berapapun, walaupun hingga satu miliar ga mau bentura dengan temannya." ujar Ja'far.
"Mbak IDN itu kan selalu ngomong bekerja yang penting tidak ganggu pekerjaan orang lain. Selalu seperti itu kan bahasanya," tambahnya.
Hidup berakhir di teh beracun
Setelah sekitar satu bulan lamanya, teka-teki tewasnya Y dan IDN akhirnya menjadi terang.
Keduanya diduga kuat mengakhiri hidup dengan menenggak teh beracun.
Indikasi tersebut ditemukan polisi setelah membawa sampel teh yang diminum pasutri sebelum ditemukan tewas.
Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno menyebut, teh mengandung zat kimia berbahaya.
"Kandungan obat nyamuk cair yang masuk ke dalam minuman yang diminum pasutri," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Baca juga: Cerita Pilu Bayi Anak Bos Rosok di Klaten, Nangis di Samping Jasad Ibu-Bapaknya yang Berpelukan
Sementara motif Y dan IDN nekat mengakhiri hidup diduga ada kaitannya dengan utang.
Setelah meninggal, ada sejumlah orang mendatangi keluarga korban untuk menagih utang.
KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa menyebut, totalnya mencapai Rp800 juta.
Dugaan ini diperkuat dengan keterangan rekan korban dan bukti percakapan di aplikasi chatting di HP korban.
"Ada komunikasi percakapan hpnya, kita juga bisa melihat di situ untuk menguatkan bahwa keduanya terlilit utang," tegas Umar.
Informasi tambahan, Y dan IDN meninggalkan dua orang anak yang masih kecil-kecil.
Keduanya kini diasuh oleh keluarga besar dari pasutri tersebut.
DISCLAIMER
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa klik website berikut: LINK.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Tri Widodo)