News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dioola Indonesia, Ubah Sampah dari Masalah Jadi Bermanfaat untuk Kebaikan Bersama

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dioola Indonesia menginisiasi gerakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan fokus kepada keseimbangan 3 P, yaitu Planet, People dan Profit. Dioola berkomitmen untuk mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan memperpendek jejak karbon dan mendukung terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Dioola Indonesia terpilih sebagai pemenang ide sosial terbaik 2019. Penghargaan inilah yang salah satunya bisa membuat Dioola terus berjalan.

"Kami bersyukur banget mendapat penghargaan dari CIMB Niaga. Banyak bantuan yang diberikan kepada kita, dari pendanaan hingga pendampingan konsultan," kata Danty.

Setelah mendapat penghargaan dari CIMB, Dioola Indonesia melakukan upgrade. Tempat dan peralatan untuk menghasilkan maggot pun menjadi lebih tertata dengan baik.

Dampak yang Lebih Luas

Penghargaan yang diraih Dioola ini tak membuat Danty dan teman-temannya berpuas diri.

Ia sadar betul, Dioola perlu merambah ke luar agar bisa memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.

"Diola mulai 2019, sekarang 2023 sudah berjalan hampir lima tahun. Selama dua-tiga tahun berjalan, Dioola sadar selama ini bermain di lokal yang mana dampaknya hanya bisa dirasakan oleh penduduk pondok itu saja,"

"Seacara dampak kita fikir ini tidak terlalu bagus karena kita ingin berdampak tidak hanya pada satu tempat saja, sehingga kita memikirkan formulasi ulang agar cakupannya bisa lebih luas," ungkapnya.

Saat ini Dioola sedang menyiapkan project baru yang ditujukan kepada anak-anak muda yang tertarik dengan SDGs (Sustainable Development Goals).

"Kita sedang menyusun formulanya, Dioola nantinya akan lebih fokus pada pengembangan talenta supaya bagaimana nantinya banyak orang yang lebih aware lagi soal isu pentingnya pembangunan yang berkelanjutan."

"Sekarang kita sedang fokus dengan manajemen talentnya, kita sedang serius bergerak di bidang community development, nantinya kita akan akomodir siswa ataupun mahasiswa yang punya orientasi enterpreneurship yang cukup kuat, kita akan masuk di pendampingannya."

"Dengan history pengalaman kita mendampingi temen-temen dari pondok pesantren untuk menghasilkan maggot itu, itu yang jadi modal kita berani melangkah ke manajemen talent ini."

"Harapannya, semakin banyak siswa yang kita tularkan ilmunya, sehingga mereka bisa mereplikasikannya lagi ke orang lain dengan pengetahuan yang mereka punya, sehingga dampaknya semakin masif lagi dan tidak terkungkung di Malang saja," jelas Danty.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini