News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bangun Kemandirian Ekonomi Masyarakat Rentan Sekitar Tambang di Kalbar Melalui Program Mamalam

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Aneka Tambang (ANTAM) UBP Bauksit Kalimantan Barat sejak 2014 menjalankan Program Manak Mandiri Man alam (Mamalam) dengan membina sebagai penyedia jasa yang terkait dengan segala kebutuhan dan pengerjaan untuk reklamasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, SANGGAU - Mining Industry Indonesia atau MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan memberikan perhatian pada masyarakat rentan di sekitar wilayah pertambangan agar dapat meningkatkan kesejahteraan.

Hal tersebut merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sudah dijalankan grup MIND ID.

Salah satu bagian dari TJSL yang memberikan manfaat bagi masyarakat rentan adalah Program Manak Mandiri Man alam (Mamalam) yang dijalankan PT Aneka Tambang (ANTAM) UBP Bauksit Kalimantan Barat sejak 2014 dengan membina sebagai penyedia jasa yang terkait dengan segala kebutuhan dan pengerjaan untuk reklamasi.

Baca juga: Caplok 14 Persen Saham Vale Canada, Mind ID Jadi Pemegang Mayoritas Saham INCO

Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, program yang penamaannya berasal dari bahasa Dayak yang artinya 'kami mandiri bersama alam' tersebut awalnya hanya terdiri dari tujuh orang yang dipersatukan melalui Kelompok Tani Mamalam Embaloh Permai.

"Seiring dengan perjalanannya, Kelompok Tani Mamalam terus berkembang hingga mencakup dua desa dan enam dusun di Kecamatan Tayan Hilir dan Kecamatan Toba yang saat ini anggotanya mencapai lebih dari 100 orang," kata Heri dalam keterangannya, Senin (13/11/2023).

Dikatakannya, melihat potensi sumber daya manusia yang cukup besar dan keperluan sinergi untuk proses reklamasi, ANTAM Bersama Kelompok Tani Mamalam, mengelola lahan bekas tambang dengan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit (tankos) sebagai media tanam," ujarnya.

Heri mengungkapkan, teksturnya yang berduri dan kaya unsur hara sangat cocok memperbaiki kondisi lahan pascatambang sekaligus untuk pengendalian erosi.

Selain sebagai media tanam, tankos juga digunakan sebagai pupuk bagi tanaman endemik daerah Tayan yang ditanam di area reklamasi seperti ulin, tengkawang, durian, dan sebagainya.

Program Mamalam pun dikembangkan dengan merambah budi daya pertanian organik yang telah dilakukan sejak 2019, berpusat di Kebun CSR Center ANTAM yang berlokasi di Dusun Embaloh, Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Tayan Hilir.

Usaha budi daya pertanian organik yang dikelola oleh anggota Kelompok Tani Mamalam Embaloh Permai ini, berhasil mengelola lahan seluas 700 m2 yang sebelumnya tidak produktif sekarang berubah menjadi lahan budi daya pertanian organik.

Baca juga: Pemerintah Resmi Akuisisi 14 Persen Saham Vale, MIND ID Jadi Pemegang Saham Pengendali

Hasil dari usaha tersebut pun sepenuhnya diambil untuk pemasukan seluruh anggota kelompok tani.

Heri menambahkan, pengembangan Program Mamalam terus berlanjut ke arah budi daya sayur hidroponik. Program yang dijalankan sejak tahun 2020 ini mempunyai kapasitas 5.000 lubang tanam dengan dua unit Green House.

"Selain untuk menjadi sumber pendapatan anggota kelompok, Program Budidaya Hidroponik juga dilaksanakan sebagai sarana edukasi dan pelatihan budi daya sayur untuk mencukupi kebutuhan bahan makanan setiap hari," tutur Heri.

Masih seputar bercocok tanam, Program Mamalam pun dikembangkan kembali menjadi budi daya tanaman buah.

Program ini menjadi salah satu program unggulan Mamalam, di mana beberapa buah yang dibudidayakan adalah jambu kristal, alpukat dan jambu dalhari.

Menurut Heri, program yang dilakukan sejak 2020 ini sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat, terlihat dari hasil penjualan yang selalu habis dan produksi bibit yang semakin bertambah.

"Animo masyarakat yang tinggi juga terlihat dari banyaknya masyarakat sekitar yang mau datang ke kebun untuk melihat dan memetik buah sendiri. Dengan adanya daya tarik ini, tidak menutup kemungkinan Kebun Buah Mamalam ini akan bertransformasi menjadi wisata kebun buah petik sendiri," ungkap Heri.

Tak hanya seputar pertanian, Program Mamalam juga merambah ke sektor ternak, program ini dilaksanakan sejak 2021 dengan jumlah ternak tiga ekor sapi. Selain ternak sapi, program Ternak Mamalam juga membudidayakan ikan air tawar dan ayam potong.

Baca juga: MIND ID Lakukan Aksi Korporasi Mulai Transisi Energi hingga Hilirisasi Tambang

Heri mengungkapkan, selain meningkatkan pendapatan masyarakat. Program juga menjadi upaya untuk mengurangi biaya operasional kebutuhan pupuk.

"Mamalam adalah program yang dilakukan untuk mengintegrasikan usaha-usaha yang telah berjalan di Mamalam. Lewat program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dari anggota kelompok Mamalam," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini