Proses evakuasi, kata Rudy, cukup memakan waktu lantaran lokasi diklat korban jauh dari pemukiman penduduk.
"Bahkan harus ditempuh dengan jalan kaki dan sepeda motor," kata Rudy Prahara.
Baca juga: 4 Fakta Mahasiswa UB Meninggal di Gunung Arjuno: Baru Pertama Mendaki, Ditinggal Teman saat Sakit
Ia juga mengatakan, korban sudah kritis saat dievakuasi dan tak bisa dibawa menggunakan sepeda motor.
Akhirnya, korban dievakuasi dengan cara dipanggul sejauh 1,5 kilometer dari kendaraan untuk evakuasi.
"Dipanggul untuk dinaikan ke mobil 4x4, lalu diestafetkan ke mobil ambulans. Jarak antara kendaraan dengan lokasi diklat sejauh 1,5 kilometer. Dengan kondisi jalan agar miring dan jalan setapak," paparnya.
Korban baru bisa dibawa ke RSUD dr Soebandi Jember pada pukul 11.30 WIB.
Nahas, saat tiba di rumah sakit, denyut nadi korban sudah tidak terasa.
"Ketika sudah masuk di mobil ambulans, saya tidak merasakan denyut nadi korban. Dan ketika sampai rumah sakit, pihak IGD menyatakan korban sudah meninggal dunia," paparnya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Imam Nawawi)