Laporan Wartawan Tribun Kaltim Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNNEWS.COM, BONTANG - Buaya Riska akan kembali ke habitatnya di Bontang.
Pak Ambo dan Buaya Riska akan segera berjumpa lagi.
Buaya Riska direncanakan akan menjadi destinasi wisata baru di Bontang.
Saat ini, Buaya Riska yang direlokasi sejak Oktober 2023 lalu masih berada di Penangkaran Teritip Balikpapan.
Direlokasinya Buaya Riska kemudian disusul oleh penangkapan buaya-buaya lain yang juga dipindahkan ke Penangkaran Teritip, diantaranya buaya ompong.
Namun, kini Buaya Riska akan dikembalikan ke habitat aslinya.
Pengembalian buaya Riska terjadi usai kesepakatan dari Pemprov Kaltim dan Pemkot Bontang.
Baca juga: Viral Buaya Riska, Kini Ada di Penangkaran Pisah dengan Pak Ambo setelah 26 Tahun Jalin Persahabatan
Sebelumnya, PJ Gubernur Kalimantan Timur dan istri Mendagri Tito Karnavian menengok Buaya Riska di Penangkaran Teritip Balikpapan.
PJ Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik punya pendapat Buaya Riska punya hak hidup di habitatnya kembali.
Melalui unggahan Instagram @pemprov_kaltim, Pemprov Kaltim tetap berkomitmen untuk mencarikan solusi untuk keselamatan Buaya Riska.
PJ Gubernur Kalimantan Timur dan Wali Kota Bontang Basri Rase pun bertemu untuk membahas soal Buaya Riska.
Buaya Riska pun akan dikembalikan ke alam habitatnya di Bontang dengan pengelolaan yang lebih baik.
Pemprov Kaltim bersepakat dengan Pemkot Bontang, agar keberadaan Buaya Riska kelak menjadi destinasi wisata baru Provinsi Kaltim.
“Kita harap Buaya Riska menjadi destinasi wisata baru di Kaltim, tepatnya di Kota Bontang. Sehingga, Bontang akan memiliki destinasi wisata baru, yaitu kunjungan Destinasi Wisata Buaya Riska,” kata Akmal Malik usai bertemu Wali Kota Bontang H Basri Rase di Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Kamis 9 November 2023.
Akmal berpesan kepada Wali Kota Bontang untuk menangani relokasi Buaya Riska dengan baik.
Karena itu, diperlukan sosialisasi dan koordinasi kepada semua pihak yang belum paham terhadap penanganan dan pengembangan Buaya Riska ke depan.
Baca juga: Pak Ambo Pastikan Bukan Buaya Riska Sahabatnya yang Serang Fitri & Suami Hingga Terluka Parah
Dengan begitu, ke depan penanganan Buaya Riska menjadi kekuatan untuk pengembangan obyek wisata di Provinsi Kaltim khususnya Kota Bontang.
“Saya sudah bicara dengan Wali Kota Bontang, saya minta Pemkot Bontang untuk berkomunikasi dengan semua pihak. Dengan tujuan untuk menyatukan cara pandang bagaimana pengembangan wisata di Bontang, tak terkecuali Buaya Riska,” pesannya.
Sesuai arahan Mendagri, agar Buaya Riska dikelola dengan baik dan dikembalikan kehabitatnya.
“Artinya, ditangani dengan professional sesuai kondisi habitat Buaya Riska. Setelah upacara Hari Pahlawan, seluruh pihak di Bontang maupun BKSDA dan OPD terkait Pemprov Kaltim akan berkoordinasi untuk penanganannya. Sesuai arahan Pj Gubernur, kami siap memfasilitasi penanganan Buaya Riska,” jelasnya.
Kita tunggu saja kelanjutan soal kembalinya Buaya Riska ke Bontang dan rencana menjadi destinasi wisata baru itu.
Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska
Cerita kedekatan Buaya Riska dengan Pak Ambo begitu mencuri perhatian, persahabatan keduanya yang terjalin 26 tahun kini harus berpisah.
Kala itu Pak Ambo sedang berada diperaian tak jauh dari Guntung dan melihat seokor buaya datang ke arahnya.
Bukannya takut, Pak Ambo justru lari mengambil ikan buat santapan makan buaya tersebut.
Diawal bertemu, pajang ukuran Buaya Riska masih kurang lebih semeter.
“Setelah saya kasih makan, dia kemudian pergi. Awalnya kira cuman buaya biasa,” kata Pak Ambo.
Berselang beberapa bulan kemudian, buaya itu kembali bertemu Pak Ambo dengan tingkalaku seolah meminta makanan.
Pak Ambo pun mulai rutin memberikan makan Buaya Riska tiap kali menampakkan diri di depan rumahnya.
“Saya sempat pulang kampung 2 tahun. Tapi pas balik termyata Riska tetap kembali ke rumah minta makan,” ungkap Pak Ambo.
Pak Ambo mengaku telah merawat Buaya Riska selama 25 tahun.
Bahkan sebelumnya hampir setiap hari Buaya Riska mendatangi mendatangi rumah Pak Ambo di Sungai Guntung.
Pak Ambo memberikan nama Riska karena mengetahui buaya tersebut betina.
Nama Riska juga seberanya diambil dari tulisan di perahu milik Pak Ambo.
“Ada nama di perahu saya tulisannya Riska. Jadi saya kasi nama Riska karena buaya juga perempuan,” ungkapnya.
Kini ukuran Buaya Riska sekarang ini nyaris panjangnya 5 meter.
Buaya Riska seolah memiliki ikatan batin dengan Pak Ambo. Bahkan selama dirawat, Riska tak pernah sekali pun berani menyerang Pak Ambo.
Hal itu juga yang meyakinkan Pak Ambo untuk terus lebih dekat dengan Buaya Riska.
Bahkan Pak Ambo kerap nekat turun ke air bermain langsung dengan Riska.
Aksinya itu pun kadang membuat Pak Ambo viral di berbagai platform media.
Kini, hubungan Pak Ambo dan Buaya Riska terhalang oleh jarak usai buayanya dipindahkan ke Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Kabar Gembira untuk Pak Ambo, Buaya Riska Bakal Kembali ke Bontang untuk jadi Destinasi Wisata Baru