"Sebelum berangkat juga kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mall. Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit. Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit, jadi setiap ditelepon kami hanya memberikan dia suport agar semangat bekerja," kenang Sudiarsana.
Jenazah Roi telah diautopsi, namun pada 11 November lalu hasilnya belum keluar.
Jenazah Roi akan dipulangkan ke tanah air pada Kamis 16 November dan akan langsung dikremasi di Setra Desa Adat Pemuteran.
Biaya pemulangan jenazah Kadek Roi telah ditanggung sepenuhnya oleh pihak asuransi karena ia merupakan PMI legal.
Kadek Roi Sempat Magang di Perancis
Pada 2022 lalu Roi pernah berangkat ke Prancis.
Namun kala itu ia hanya mengikuti magang selama enam bulan.
Baca juga: PMI Asal Cianjur Meninggal Karena Asma, Jenazahnya Terlantar di Tempat Penampungan Arab SaudiĀ
Pada 2023 Roi kemudian memutuskan untuk menjadi PMI di Amerika, demi meningkatkan perekonomian keluarga.
Roi menyadari betul orangtuanya hanyalah seorang petani dan pedagang nasi jinggo keliling sehingga ingin meningkatkan perekonomian keluarga.
"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orangtuanya menghabiskan uang Rp 200 juta. Uang sebanyak itu hasil dari ngutang dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo. Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar. Dia anak laki satu-satunya, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," ungkap Sudiarsana.
Di mata keluarga, almarhum Kadek Roi merupakan sosok yang lugu dan bertanggung jawab.
Kadek Roi bahkan sempat bertekad ingin membantu sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi PMI.
Namun sayang cita-cita itu tak sempat ia wujudkan.
Baca juga: Meninggal di Kamar Hotel Nashville AS, Jenazah PMI Kadek Roi Dipulangkan ke Indonesia Besok
Kronologi Kadek Roi Ditemukan Meninggal