"Karena jam 5 itu, anak saya menelepon saya kebetulan besok kan ada pertemuan di pesantren. Dia tanya sama ibunya, kebetulan saya masih di belakang, dia tanya besok datang atau enggak. Setelah itu, kami sampaikan besoklah kami datang, dia bilang ada yang mau saya buat kejutan, yang mau saya omongkan. Setelah itu habis magrib ada kabar dari tetangga itu," ujarnya.
Kejadian itu meninggalkan luka bagi Salim, ia pun berencana akan menuntut pihak Ponpes Raudhatul Muzawwidin.
"Saya tidak terima dengan kejadian ini, saya akan tuntut," ujarnya.
Sementara itu, surat kematian dari Klinik Rimbo Medical menerangkan kalau AH meninggal dunia pada pukul 18.30 WIB disebabkan tersengat aliran listrik.
Dari foto AH yang diterima Tribun, tampak sejumlah bekas luka di beberapa bagian tubuhnya.
Namun pihak keluarga masih melakukan kepastian dengan membawa ke RSUD Sultan Thaha Saifuddin (STS) Tebo untuk memastikan penyebab anaknya meninggal.
Hingga saat ini, keterangan dari RSUD STS belum keluar.
Hingga berita ini ditayangkan, Tribun masih berupaya menghubungi pihak Ponpes Raudhatul Muzawwidin.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul BREAKING NEWS Satu Anak Pondok Pesantren di Tebo Meninggal Dunia, Orangtua Ungkap Kejanggalan