Laporan Wartawan Serambi, Yusmandin Idris

TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Ratusan warga Jangka, Kabupaten Bireuen menolak kedatangan kapal yang diduga membawa warga etnis Rohingya, Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 05.30 WIB.

Diduga kapal itu hendak mendarat atau menurunkan etnis Rohingya di Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.

Informasi dihimpun Serambinews.com, kapal berisi ratusan pengungsi Rohingya itu mengalami mati mesin.

Kapal masih berada di laut berjarak sekitar 200 meter dengan bibir pantai.

Baca juga: 17 Pengungsi Rohingya Tewas Setelah Kapalnya Bermasalah di Laut Myanmar

Sementara di kawasan pantai ratusan warga bertahan untuk mencegah agar kapal tidak mendarat.

Pantauan Serambinews.com, kapal dengan panjang diperkirakan 50 meter itu masih bertahan di laut lepas.

Lokasi mereka bertahan berada di kawasan pantai Desa Pante Sukon, Kecamatan Jangka.

Keuchik Kuala Pawon, Mukhtar mengatakan, kapal berisi diduga pengungsi Rohingya terlihat sekitar pukul 04.50 WIB.

Begitu diketahui warga dari sejumlah desa segera merapat ke pantai dan menolak mereka untuk mendarat.

"Ada ratusan warga datang dan menolak mereka turun di kawasan desa kami," ujar Mukhtar.

Di lokasi terlihat Camat Jangka, Kapolsek, Danramil dan berbagai unsur memantau warga dan juga para pengungsi.

Seperti diketahui, para etnis Rohingya itu sering terdampar atau sengaja diturunkan ke Aceh.

Baca juga: Rohingya Beri Kesaksian atas Kejahatan Myanmar di Pengadilan Argentina

Pada awalnya mereka diterima dengan baik oleh warga Aceh, di mana saja mereka terdampar di wilayah Aceh, termasuk di Jangka.

Tetapi akhir-akhir ini, warga mulai jenuh karena setelah ditampung baik-baik, kehadiran mereka kerap bikin masalah, seperti kabur di lokasi penampungan dan lain-lain.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul BREAKING NEWS - Warga Jangka Bireuen Tolak Etnis Rohingya, Jaga di Pantai Saat Kapal Hampir Tiba