Lalu pada pukul 11.18 WIB, kedua Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 hilang kontak.
Sedangkan dua Super Tucano lainnya, kembali mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh sekitar pukul 11.31 WIB.
Untuk kru dari dua Super Tucano yang jatuh tersebut, masing-masing adalah :
Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai front seater dan Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya sebagai back seater di Super Tucano TT-3111.
Sedangkan Mayor Pnb Yuda A. Seta sebagai front seater dan Kolonel Pnb Subhan sebagai back seater di Super Tucano TT-3103.
Baca juga: Helikopter Dikerahkan Untuk Evakuasi Korban dan Bangkai Pesawat Tempur TNI AU yang Jatuh di Pasuruan
Harga Pesawat Tempur TNI Jatuh di Pasuruan
Terungkap harga pesawat tempur TNI AU yang jatuh di Pasuruan, tepatnya kawasan Pegunungan Tengger, Jawa Timur.
Diketahui bahwa pesawat tempur TNI AU jatuh di Pasuruan itu adalah Super Tucano dengan tipe EMB-314.
Melansir dari Kompas.com, kabar jatuhnya pesawat TNI AU ini berawal dari cuitan seorang warganet dengan akun @ulowit di platform X pada Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 12.12 WIB.
Dalam video yang diunggahnya, pesawat berwarna abu-abu khas TNI AU dengan nomor seri TT 3103 terlihat terbelah menjadi beberapa bagian.
Peristiwa tersebut terjadi di kawasan lereng Gunung Bromo, sekitar Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan.
Menurut keterangan resmi TNI AU, pesawat tersebut berasal dari Lapangan Udara Abdulrahman Saleh Malang.
Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen pesawat jatuh dan terbakar.
Baca juga: Kata Pengamat soal Penyebab Jatuhnya 2 Pesawat TNI AU di Lereng Bromo, Diduga akibat Human Error
Dalam salah satu video, warga setempat meminta bantuan dan menyebutkan titik lokasi kecelakaan di Watugedeg, di timur Desa Keduwung.