“Suara Gen Z tidak bisa dibeli. Oleh sebab itu, siapapun kontestan Pemilu nanti, harus menggunakan pendekatan politik rasional,” kata Chairman CentennialZ Dinno Ardiansyah dalam perkumpulan generasi Z, Sabtu (8/7/2023).
Sikap Politik Gen Z Dinilai Berdasarkan Faktor Sentimen
Hal tersebut kemudian dikaitkan dengan habit literasi generasi Z saat ini.
Kemampuan membaca mereka dinilai rendah karena bukan orang yang lahir dan besar saat era media cetak.
Baca juga: Generasi Z Dianggap Bermental Lemah dan Rapuh, Ternyata Ini Penyebabnya
"Berita yang membutuhkan waktu lebih dari 5 menit itu membosankan buat mereka."
"Generasi Z dan milenial ini bukan orang-orang yang lahir dan besar dalam sebuah ekosistem media berbasis cetak," ujar Abdul Hakim.
Dari penjelasan yang ada tersebut, bisa disimpulkan bahwa generasi Z dan milenial memang lebih banyak dibanjiri informasi, tetapi hal itu tidak bisa membuat mereka memahami informasi yang didapat secara komprehensif.
Oleh karena itu, pilihan dan sikap politik mereka itu didasari atas faktor sentimen.
"Bisa disimpulkan bahwa membanjirnya informasi kemudian tidak bisa diiringi dengan kemampuan memahami informasi secara komprehensif."
"Sehingga pilihan-pilhan mereka dan sikap politik mereka itu banyak didorong oleh faktor sentimen," kata Abdul Hakim.
(Tribunnews.com/Rifqah)