"Bensinnya itu diikat, digigit, terus ituin (banjur) ke tubuh saya. Dibalurin bensin saya tuh. Terus koreknya digituin sama baju saya tuh. Alhamdulillahnya enggak nyala," ucapnya.
Baca juga: Diserang dan Dikeroyok Preman, Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang: Mereka Pakai Bambu
Masih kata Suniyani, setelah gagal membakar dirinya, H tampak emosi kemudian masuk ke dalam rumah membawa bensin dan korek.
Kemudian terjadilah percobaan pembakaran rumah yang kembali gagal.
"Kursi, barang-barang, engga ada yang nyala Alhamdulillah-nya tuh. Terus dia tuh muter-muter rumah, mau bakar rumah sih. Aku cegah terus sampai aku jatuh lagi, jatuh lagi."
"Terus ada karung disulut karungnya, dilemparin. Karungnya jatuh, aku injak-injak," jelas dia.
Karena kondisi tubuhnya merasa sakit akibat sabetan hingga dorongan pelaku, korban pun saat itu mencari perlindungan ke rumah kepala desa atau kuwu setempat.
Rencananya, Suniyani pun hendak melaporkan peristiwa yang dialaminya ke kepolisian.
Namun, niatnya itu ternyata terdengar hingga ke telinga suaminya.
Baca juga: Preman Bayaran Obrak-abrik Lapak Pedagang Pasar Kutabumi, Diduga Buntut Penolakan Revitalisasi
Amarah suami semakin menjadi, hingga akhirnya pelaku diduga telah membakar rumah milik korban yang berada di Blok 3, Desa Gegesik Kulon pada Sabtu malam (19/11).
"Jadi, pas kebakarannya saya tidak tahu, karena saya langsung lari ke rumah pak kuwu," katanya.
Kini, setelah melapor ke polisi, Suniyani berharap, suaminya yang dikenal sebagai preman kampung itu ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya.
"Ya, harapan saya sih dikasih balasan yang setimpal," ujarnya.
Menurut Suniyani, suaminya sekarang sudah melarikan diri.
Sementara dirinya saat ini mengamankan diri dengan cara mengungsi di rumah kepala desa.