Bharada Bonifasius Jawa, lanjut Domi Geu, berencana akan pulang libur pada Desember untuk merayakan Natal bersama keluarga di Kampung Mangulewa namun yang terjadi justru sebaliknya.
Domi Geu bersama keluarga malah menerima kenyataan yang teramat pahit. Boy bukannya pulang untuk berlibur, tetapi kedatangannya dalam rupa jenazah untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Domi Geu menuturkan bahwa dirinya pertama kali mendengar kabar putranya meninggal dunia itu dari sanak keluarga di Kampung Mangulewa.
Ia tak langsung percaya sehingga dirinya berinisiatif untuk menghubungi rekan-rekan putranya itu di Papua.
"Awalnya belum percaya karena pagi baru telepon, tiba - tiba sorenya dengar kabar meninggal dunia. Makanya saya hubungi teman - temannya. Mereka (teman - teman Bharada Bonifasius) bilang bapa harus kuat,” ujar Domi Geu.
Domi Geu menuturkan, putranya itu adalah harapan keluarga.
Putranya itu banyak membantu perekonomian keluarga, terutama biaya pendidikan ketiga adik perempuannya.
Bahkan, Boy memberikan ATM pribadinya untuk dipakai keluarga.
Dalam keluarga, Bharada Bonifasius merupakan anak sulung, laki - laki tunggal dengan tiga adik perempuan. Boy lahir di Ngada 19 November 2001.
"Adik yang pertama sudah lulus SMA kalau yang kedua SMA dan yang ketiga masih SD.
Baru beberapa hari lalu, Boy kirim uang sekolah untuk adik-adiknya," ujar Domi Geu.
Diakhir kisah sedihnya, Domi Geu mengungkapkan bahwa putranya itu pernah berjanji akan mendidik adiknya yang pertama untuk mengikuti jejaknya menjadi anggota Brimob.
Bonifasius tewas usai anggota KKB Papua melakukan serangan terhadap prajurit TNI Polri yang sedang bertugas di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua Pegunungan, Rabu 22 November 2023.
Kedatangan Disambut Kesedihan