News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Misteri Kematian Mahasiswa asal Sumut di Bali, Waktu Kematian hingga Luka Lecet Melingkar di Leher

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ASN (23), mahasiswa asal Sumatra Utara tewas di Bali. Korban tewas tiga hari sebelum ditemukan pada Sabtu (18/11/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya mahasiswa asal Sumatra Utara (Sumut) berinisial ASN (23) di Bali, masih menjadi misteri.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (18/11/2023).

Belum diketahui penyebab korban tewas, namun pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian ASN.

Dari hasil pemeriksaan luar jasad ASN, mahasiswa itu telah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan pada Sabtu.

Selain itu, jenazah korban juga dalam kondisi sudah membusuk dan ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher.

Baca juga: Fakta Kamar Kos Lokasi Penemuan Jasad Mahasiswa di Bali, Penghuni Kos Tak Dengar Suara Keributan

Sementara itu, tidak ditemukan luka lain atau tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

Demikian disampaikan Dokter Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Proef IGNG Ngoerah, Denpasar, Dudut Rustyadi.

"Jenazahnya sudah dalam keadaan membusuk, dan ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher."

"Luka-luka lainnya tidak ada. (Perkiraan waktu kematian) sekitar tiga hari sebelum saya periksa," ujarnya, Senin (27/11/2023), dilansir Kompas.com.

Namun, Dudut belum bisa memastikan apakah luka lecet tekan yang melingkari leher itu merupakan penyebab kematian korban.

Selain penyebab kematian korban yang belum diketahui, pengungkapan kasus ini juga menimbulkan sejumlah versi dan opini.

Satu di antaranya soal kejelasan rekaman CCTV di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Ada dua versi soal CCTV ini. Versi pertama menyebut ada CCTV di sekitar TKP, namun tak mengarah langsung ke kos yang ditempati korban.

Versi kedua, ada yang menyebut CCTV dalam kondisi rusak.

Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Losa Lusiano Araujo menegaskan, tak ada CCTV di kos yang ditempati ASN.

"Tidak ada. Di kosan memang tidak ada (CCTV)," ujarnya saat ditemui Tribun-Bali.com di Mapolresta Denpasar, Jumat (24/11/2023).

Sementara itu, pemilik kos, Nyoman Risup Artana (43) mengatakan, sebelumnya tak terdengar suara keributan di kamar korban.

Tetangga kamar korban yang telah dimintai keterangan polisi juga mengatakan tak mendengar suara mencurigakan dari kamar ASN.

Mahasiswa Tewas Mengenaskan di Kos Jalan By Pass Ngurah Rai, Keluarga: Pengungkapan Dipersulit. Berikut ini adalah sosok Aldi Sahilatua Nabban, mahasiswa asal Medan yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Bali pada, 18 November 2023. (Istimewa)

"Tidak ada suara ribut, teman di sebelah kamar korban juga sudah dipanggil aparat dan dimintai keterangan."

"Mereka tidak mendengar ada suara teriakan atau hal-hal mencurigakan saat kejadian, biasa-biasa saja," katanya, dilansir Tribun-Bali.com.

Lebih lanjut, Risup menjelaskan, dirinya juga tidak melihat ada tamu dari korban yang mendatangi kos.

"Saya juga tidak tahu teman, tidak ada dari pihak keluarga juga tidak ke sini, tidak ada."

"Selama saya ada di kos, tidak pernah melihat ada tamu, mungkin pas saya tidur atau bagaimana."

"Yang pasti saat saya berada di kos tidak pernah melihat," ungkap dia.

Kejanggalan Kematian Korban

Baca juga: Kasus Kematian Mahasiswa di Kos Bali Belum Terungkap, Tak Ditemukan Tanda Kekerasan dan Tak ada CCTV

Diketahui, jasad korban ditemukan setelah pemilik kos curiga dengan banyaknya lalat hijau di sekitar kamar korban, Sabtu.

Pihak keluarga sempat menolak proses autopsi dan meminta jenazah korban dipulangkan ke kampung halaman.

Setibanya di Sumatera Utara, pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan.

Akhirnya, pihak keluarga meminta proses autopsi dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan.

Kakak korban, Monalisa mengatakan, mendapat kabar kematian adiknya pada Sabtu sekira pukul 09.00 WIB.

Saat ditemukan, jasad korban dalam kondisi bersimbah darah, dan luka pada alat kelamin.

Tak hanya itu, mulut dan hidung korban juga mengeluarkan darah.

Kemudian, sekujur tubuh korban juga mengalami lebam serta terdapat luka di bagian tubuh lainnya.

"Awalnya keluarga berembuk dulu untuk diautopsi karena ada kejanggalan dari awal."

"Tapi karena ada isu dipersulit di sana, jadi kami pikir dari pada lama menunggu, mending dipulangkan dulu," ujar Monalisa, dilansir Tribun-Medan.com.

Terpisah, Kasih Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan, jasad korban ditemukan dalam kondisi terlilit tali tampar ikat.

Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar.

Sementara kedua kakinya disebut menyentuh lantai, mengutip Tribun-Bali.com.

Lokasi penemuan mayat mahasiswa di kamar kos. Terkait kasus penemuan jenazah mahasiswa asal Medan di kamar kos di Bali, pihak kepolisian sebut korban ditemukan dalam kondisi terlilit tali. (Istimewa)

Selain itu, hidung korban disebut mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, dan kulit korban mengeluarkan cairan.

"Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya."

"Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai," ungkap Sukadi, Rabu (22/11/2023).

Sempat Minta Uang Jajan

Kakak korban, Monalisa mengatakan, sebelum meninggal, adiknya itu sempat menghubungi dirinya.

Saat itu, korban minta dikirimi uang jajan.

"Hari Rabu seperti biasa dia minta uang makan, saya kirimkan."

"Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis," ungkapnya kepada Tribun-Medan.com, Rabu.

Dikatakan Monalisa, dari pengakuan anak pemilik kos, korban sempat meminjam sepeda motor untuk berbelanja makanan, setelah dikirimi uang jajan.

"Yang saya pikir setelah melihat struk pengiriman uang, barulah dia belanja."

"Karena pengakuan anak pemilik kos juga, adik saya minjam motor untuk ke tempat belanja."

"Kalau ada hal yang aneh kenapa harus belanja dulu," bebernya.

Menurut Monalisa, anak pemilik kos tak mengetahui pasti siapa saja yang datang ke kamar korban.

Atas sejumlah kejanggalan itu, pihak keluarga menduga ASN menjadi korban pembunuhan.

"Kalau teman dekat di sana cuma anak bapak kos, anak bapak kosnya ditanya juga banyak diam, alasannya masih syok," tandasnya.

Sementara sepengetahuan Monalisa, adiknya itu tak memiliki masalah dengan siapa pun.

Semasa hidup, korban dikenal sebagai pribadi yang selalu terbuka dengan keluarga.

"Kalau pun dia ada masalah selalu cerita, karena selalu sebelumnya dia juga pernah ada masalah belanja terlalu banyak jadi harus banyak yang dibayar, itu pun jujur."

"Nggak pernah menyembunyikan masalah karena anaknya pun suka berteman, anaknya hemat, bahkan saking mikirkan orang tua," jelas dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Polresta Denpasar Tegaskan Tak Ada CCTV di Rumah Kos yang Ditempati Aldi dan Misteri Kasus Mahasiswa asal Medan Tewas di Bali, Pemilik Kos Sebut Tak Ada Suara Keributan

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Mahasiswa asal Siborongborong Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kamar Kosnya di Bali, Diduga Dibunuh

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Bali.com/Ida Bagus Putu Mahendra/Adrian Amurwonegoro, Kompas.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini