"Sudah ditangkap satu orang inisial MAS, statusnya sudah tersangka. Pelaku ini orang yang pertama memiting korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa kepada Tribun-Medan, Minggu (26/11/2023)
Dilansir dari Tribun-Medan, polisi kini masih menggali keterangan dari pelaku.
Namun berdasarkan hasil keterangan sementara, penganiayaan terjadi karena adanya selisih paham antar kelompok atau geng.
"Motifnya sementara karena adanya selisih paham antar kelompok ini. Jadi sebelumnya mereka berantam, lalu karena korban sendiri dipukul sama pelaku," ucapnya.
Dalam keterangan itu, disebut bila antara korban dan pelaku keduanya tergabung dalam kelompok geng yang berbeda.
Namun kedua kelompok itu terlibat perselisihan.
Hingga kemudian saat korban sedang sendiri, pelaku langsung menghajar korban.
Adapun dalam kasus ini, polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka.
Dari empat tersangka itu, tiga diantaranya masih diburon.
Kronologi kejadian
Awalnya, kasus ini terkuak saat salah seorang pengguna Tiktok menceritakan peristiwa mengerikan yang menimpa adiknya.
Lewat akun TikToknya, ia bercerita bila adiknya yang bersekolah di MAN 1 Medan, dibully hingga mengalami sejumlah luka secara fisik.
Disebutkan, awalnya sang adik sempat diculik oleh anak-anak MAN 1 Medan serta alumni dari sekolah tersebut dari jam 10.00-17.00 waktu setempat.
Mereka lalu menyiksa korban dengan cara memaksanya untuk makan lumpur, menghisap sandal, makan daun dan ranting, serta meminum air ludah.
Lantaran jumlah pelaku yang banyak sekitar 20 orang, korban tak mampu melawan.
Ia kemudian mengalami kekerasan fisik seperti dipukul dan ditendang.
Pada bagian tangan, korban juga mengalami luka bakar akibat ditempel benda panas.
Sumber: Tribun Medan