TRIBUNNEWS.COM - Di sebuah rumah berkelir biru, Herni Setianti terlihat cekatan memilah sejumlah sampah yang ada di hadapannya.
Mulai dari botol plastik, gelas plastik, kertas kardus, hingga tas plastik.
Dengan tangan kosong, Ketua Bank Sampah Berkah Utomo itu mengelompokkan sampah sesuai dengan jenis dan warnanya.
Botol plastik bening dijadikan satu dengan botol plastik bening lainnya dalam satu kantong plastik yang besar.
Begitu juga dengan botol plastik yang berwarna juga disatukan botol plastik berwarna lainnya.
"Meski sama-sama botol plastik, tapi tetap harus dipisahkan sesuai dengan jenis atau warnanya, sebab ketika dijual, harganya berbeda," kata Herni di rumah Bank Sampah Berkah Utomo, Selasa (14/11/2023).
Baca juga: Pabrik AQUA Cianjur Hasilkan Air Minum dalam Kemasan Sehat, Berkualitas, dan Terjaga Kemurniannya
Tak sendirian, Herni dibantu Sekretaris Bank Sampah Berkah Utomo, Damilia Mayasanti dalam kegiatan tersebut.
Bila Herni memilah sampah botol plastik, Santi mengelompokkan tutup botol dalam satu wadah.
Satu per satu, ia melepas tutup dan mengelupas label botol plastik tersebut.
"Tutup botol plastik ini pun bisa dijual, jadi rupiah," celetuk Santi.
Hingga tak terasa, sampah-sampah yang semula menumpuk tak beraturan di rumah Bank Sampah Berkah Utomo, kini tampak lebih tertata rapi.
Masih di rumah yang sama, tapi di ruangan berbeda, juga tampak berjejer belasan galon sekali pakai serta tumpukan kertas kardus.
Terbagi dalam beberapa kantong plastik, sampah-sampah tersebut kini hanya perlu menunggu diangkut oleh pihak pendamping Bank Sampah Berkah Utomo yaitu LSM SHIND.
LSM SHIND merupakan lembaga yang direkrut PT Tirta Investama Klaten (Danone AQUA) untuk mendampingi Bank Sampah Berkah Utomo.