"Saat membayar mereka mengira tambahan es batunya kita hargai Rp5.000 per gelas, padahal esnya kita hitung Rp1.000 per gelas," ujar dia.
Harjanti mengaku sudah berusaha memberikan penjelasan terkait harga es batu sebesar Rp5.000 untuk lima gelas di nota pembayaran.
Namun kelima pembeli tersebut buru-buru pergi.
"Daripada bermasalah soal es batu, kita mau kembalikan uang yang Rp5.000, tapi mereka sudah menghilang," imbuh Harjanti.
Baca juga: Kecelakaan di Telaga Sarangan: Sopir Speedboat Meninggal Dunia, Terjatuh saat Fotokan Wisatawan
Lebih lanjut Harjanti membantah pihaknya menaikkan harga makanan yang dipesan pembeli secara sepihak.
Sebab di rumah makan miliknya sudah terpampang menu serta harga makanan dan minuman.
"Menu dan harga kami tampilkan, kalau memang ada yang merasa mahal, kami tidak pernah memaksa membeli," ucapnya.
Terlihat di dinding bagian kanan rumah makan terpampang menu dan harga dari makanan yang disajikan.
Seperti nasi goreng seharga Rp25.000, ayam bakar seharga Rp35.000, sosis goreng Rp25.000.
"Pembeli memahami jika ini di lokasi wisata, kemudian rasa yang kami sajikan juga berbeda," katanya.
Peristiwa Serupa
Di bulan Mei 2023 lalu, ada oknum pemilik warung kopi yang melarang pengunjung duduk di bangku fasilitas umum di pinggir Telaga Sarangan.
Padahal bangku tersebut merupakan fasilitas umum dari pemerintah yang bisa digunakan semua pengunjung.
Video pemilik warung yang melarang pengunjung duduk bila tidak membeli makanan di sana itu pun viral di media sosial.
Nasib sang pemilik warung sendiri terancam dicabut keanggotaannya usai viral.