Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan mengakui ada oknum pemilik warung kopi yang nakal tersebut
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan, Joko Trihono mengatakan, pihaknya bersama ketua paguyuban pedagang di Telaga Sarangan sempat mendatangi oknum pemilik warung tersebut.
"Kemarin kita sudah mendatangi pemilik warung, kita minta untuk tidak memanfaatkan fasilitas umum untuk jualan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (26/05/2023).
Menurut Joko, pemerintah daerah belum memberikan sanksi terhadap oknum pedagang kopi tersebut.
Namun pihak paguyuban akan memberikan sanksi dengan mencabut kartu anggota paguyuban pedagang.
"Kami serahkan kepada paguyuban, setelah kita berikan edukasi paguyuban akan mencabut kartu anggota pemilik warung kalau sampai mengulangi lagi," ujarnya.
Untuk menjaga kenyamanan pengunjung, lanjutnya, Pemkab Magetan menyediakan 70 kursi besi yang diletakkan di pinggir telaga.
Terdapat pula tempat istirahat berupa gazebo yang berisi meja dan kursi dari beton.
Joko meminta wisatawan melapor jika mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan saat menggunakan fasilitas umum yang disediakan Pemda.
"Kita punya lima petugas yang berjaga di pinggir telaga dengan mengenakan baju oranye, atau wisatawan bisa melapor ke pos pengaduan di pos pintu masuk jika mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan," ucapnya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan pengunjung Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan mengeluhkan tindakan pedagang yang melarang wisatawan menduduki kursi sebelum memesan makanan.
"Ini hari minggu mau ngopi, ini bangku inventaris Pemkab Magetan. Tapi kalau duduk di sini harus pesan."
"Enggak apa-apa kalau pesan, kalau enggak pesen itu tidak boleh duduk di sini."
"Padahal itu inventaris Magetan, bagaimana itu?" ujar perempuan di dalam video tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengunjung Emosi Bayar Es Teh di Warung Makan Rp15 Ribu, Penjual Kuak Fakta Es Batu di Gelas,