Proses evakuasi pendaki yang terjebak erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat, masih dilakukan tim SAR gabungan.
Pada Senin pagi, sebanyak 49 pendaki telah dievakuasi dalam keadaan selamat.
Pencarian terhadap 26 pendaki dilanjutkan dan hasilnya tiga pendaki ditemukan dalam keadaan tewas dan tiga selamat.
Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, mengatakan para pendaki tersebut ditemukan di sekitar puncak Gunung Marapi.
Pendaki yang selamat dan meninggal telah dievakuasi ke RSAM Bukittinggi.
"Hingga pukul 18.00 WIB sudah ada enam orang kita evakuasi, 3 kondisi selamat dan 3 lagi meninggal dunia," ungkapnya, Senin, dikutip dari TribunPadang.com.
Proses evakuasi jenazah sempat terkendala cuaca dan erupsi Gunung Marapi yang masih berlangsung.
Proses evakuasi dihentikan pada Senin malam lantaran erupsi Gunung Marapi yang belum berhenti.
Baca juga: Polda Sumbar Siapkan Pos DVI di Bukittinggi, Bakal Bantu Identifikasi Jenazah Korban Erupsi Merapi
Menurut Abdul Malik, tim SAR gabungan telah mengetahui titik lokasi para pendaki, namun kesulitan melakukan evakuasi.
Para pendaki yang telah dievakuasi dilarikan ke RSUD Padang Panjang karena mengalami sejumlah luka bakar.
Pendaki yang mengalami luka bakar yakni Widya Azhamul Fadilah Zain, Tita Cahyani, Bima Pratama Nasra, Tita Cahyani, Rofid Al Hakim, Zhafirah Zahrim Febrina, Aditya Sukirno Putra, dan Muhammad Fadli.
Baca juga: Mengenal Gunung Marapi, Gunung Api Aktif di Sumatra Barat, Erupsi pada Awal Desember 2023
Status Gunung Marapi saat ini berada di level II Waspada dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
Sebelumnya, PLH Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti, mengatakan berdasarkan data dari sistem booking online BKSDA Sumbar terdapat 70 orang yang mendaki Gunung Marapi pada Minggu.
"Di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Baru berjumlah 13 orang," ungkapnya, Minggu, dikutip dari TribunPadang.com.