TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 75 pendaki terjebak erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) lalu.
Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 57 pendaki dalam keadaan selamat dan membawa 23 jenazah pendaki meninggal.
Dari 23 korban meninggal, 7 di antaranya merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) yang melakukan pendakian pada Jumat (1/12/2023).
Direktur PNP, Surfa Yondri ada 14 mahasiswa yang sempat terjebak erupsi Gunung Marapi dan setelah proses evakuasi 7 orang dinyatakan meninggal.
Baca juga: 16 Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi Berhasil Diindentifikasi, Ini Identitasnya
"Sampai hari Selasa pukul 11.59 WIB sudah 13 orang mahasiswa Politeknik Negeri Padang korban erupsi Gunung Marapi yang dievakuasi," ujarnya, Rabu (6/12/2023), dikutip dari TribunPadang.com.
Para mahasiswa yang meninggal berasal dari jurusan Teknik Sipil yakni Muhammad Teguh Amanda, Muhammad Alpikri, Irfandi Putra, Aditya Prasetyo, Yasirli Amri, Filhan Alfigh Faizh, dan Wahlul Alde Putra.
Surfa Yondri menambahkan para korban yang dievakuasi dalam keadaan selamat ada yang masih dirawat dan ada yang sudah dipulangkan ke rumah.
Mahasiswa yang masih dirawat yakni Rofid Al Hakim, Zhafirah Zahrim Febrina, Muhammad Fadli, dan Ahmad Firman.
"Yang dirawat kondisinya mulai membaik," sambungnya.
Sebelumnya, Kabiddokkes Polda Sumbar, Lisda Cancer menyatakan pada Selasa malam total korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal berjumlah 21 orang.
Baca juga: Tim Gabungan Berhasil Evakuasi Delapan Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi
Dari 21 korban, 16 di antaranya telah teridentifikasi dan 5 korban belum diketahui identitasnya.
"Jadi total korban yang sudah diterima sebanyak 21 orang dengan rincian sebanyak 5 orang pada hari Senin (4/12/2023) dan sebanyak 16 orang."
"Jadi total yang sudah teridentifikasi itu 16 orang. Kemarin 5 dan hari ini 11," bebernya.
Jenazah yang telah teridentifikasi akan diserahkan ke pihak keluarga.