TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Maswardi berusaha tegar mengetahui anak bungsunya, Siska Afrina menjadi korban tewas erupsi Gunung Marapi.
Siska Afrina merupakan satu dari 23 pendaki yang tewas akibat erupsi Gunung Marapi.
Jenazah Siska merupakan yang terakhir dievakuasi ke Rumah Sakit Ahmad Mochtar Kota Bukittinggi pada Rabu (6/12/2023) malam.
Baca juga: Operasi SAR Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi Ditutup, 52 Selamat, 23 Korban Meninggal
Bola mata Maswardi berkaca-kaca saat menunggu jenazah sang putri selesai diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Ia keluar dari ruangan instalasi forensik dan medikolegal dengan rona wajah hampir sama dengan sebelumnya. Namun, sesekali tatapannya tampak kosong.
"Bersih, bersih," kata Maswardi menjawab pertanyaan-pertanyaan kerabatnya tentang kondisi tubuh jenazah Siska.
Sesekali ia menoleh ke belakang keramaian orang yang menunggu jenazah Siska, seakan Maswardi tak ingin menunjukkan rona wajah sedihnya.
Ia kadang juga bergumam sendiri, namun kurang jelas apa yang dikatakannya.
Meskipun didera kesedihan, Maswardi tetap bersyukur kondisi tubuh jenazah putri bungsunya yang tetap utuh.
"Alhamdulillah, meskipun yang terakhir ditemukan, tapi kondisinya mungkin yang paling baik," ujar dia.
Di tengah suara ratapan dan tangis orang terdekat Siska, Maswardi salah satu sosok yang tetap tenang melepas kepergian buah hatinya.
Baca juga: Apa Itu Ring of Fire? Zona yang Diperbincangkan terkait Letusan Gunung Marapi
Bagi Maswardi, putri bungsunya ialah sosok yang luar biasa. Ia tak bisa menggambarkan begitu cinta dan kebanggaannya pada Siska.
Ia bilang, Siska memang seorang pencinta alam. Bukan kali ini saja putrinya mendaki gunung. Sebelumnya, Gunung Kerinci juga pernah didaki oleh anaknya.
Kata dia, anaknya akan dimakamkan di kampung halamannya di Muaro Labuah, Kabupaten Solok Selatan.
"Elok-elok Pulang, Ka, Sampai-sampai Pulang, yo"
Annisa tak henti-hentinya menangis saat jenazah Siska tiba di Rumah Sakit Ahmad Mochtar hingga dibawa pulang ke Solok Selatan.
Dia sangat mengenal Siska yang merupakan sahabatnya. Tiga tahun masa di SMA kerap ia habiskan bersama. Selain bersahabat, Annisa juga saudara jauh Siska.
Annisa bersama tiga orang temannya kerap berpelukan. Mereka begitu kehilangan Siska.
Baca juga: Mahasiswa UNP Korban Terakhir Erupsi Gunung Marapi Berhasil Dievakuasi
Saat jenazah Siska akan digotong ke ambulans, Annisa lagi-lagi menangis dan mengusap air mata.
"Elok-elok (hati-hati) pulang, Ka. Sampai-sampai pulang, yo (ya)?," ucapnya lirih.
Bagi Annisa, sungguh banyak kenangan antara Siska dan dirinya.
Tak ada kata-kata lagi yang bisa keluar dari mulutnya mengingat masa-masa kebersamaannya dengan Siska.
Siska, Korban Meninggal Dunia Terdampak Erupsi Marapi yang akan Wisuda
Diketahui, Siska merupakan korban terdampak erupsi Gunung Marapi terakhir yang dievakuasi. Jenazah Siska tiba di RS Ahmad Mochtar Bukittinggi pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 18.51 WIB.
Ia ditemukan meninggal dunia 11 hari jelang wisudanya di Universitas Negeri Padang (UNP). Kabarnya Siska sempat bawa selempang wisuda ke atas puncak Gunung Marapi.
Adik tingkat Siska, Genta Dwi Suka mengatakan bahwa korban erupsi Gunung Marapi bernama Siska merupakan mahasiswi angkatan 2019 di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.
Baca juga: Erupsi Gunung Marapi: Polisi Terima 30 Laporan Baru dari Warga, Petugas Evakuasi Mengalami Kram
Sementara, Genta mahasiswa angkatan 2019 di jurusan yang sama.
"Siska ini merupakan senior saya di kampus yang sudah menyelesaikan ujian kompre dan sudah menuntaskan persyaratan untuk wisuda," kata Genta.
Kata dia, Siska Afrina dijadwalkan akan diwisuda pada Minggu (17/12/2023).
"Toga untuk wisuda sudah ada dan ditinggalkan di kosannya. Sedangkan salempang wisudanya dibawa naik pada saat mendaki," kata Genta.
Penulis: Wahyu Bahar
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Melepas Kepergian Siska untuk Selama-lamanya, si Bungsu Pencinta Alam yang Tak Lama Lagi Wisuda