Polisi kemudian bergerak cepat untuk mengungkap kasus penemuan dua kerangka manusia ini.
Setelah melakukan penyelidikan dan pengembangan, polisi akhirnya mendapat petunjuk.
Dari situlah polisi kemudian mendatangi rumah pelaku lengkap dengan anjing pelacak.
Namun ternyata Sarmo coba menghilangkan jejak, salah satunya dengan menumbuk potongan tulang milik korban.
"Kalau tulangnya saya tumbuk pakai potongan kayu jati. Tumbuk bakar, tumbuk bakar terus sampai habis. Sekitar lima jam," kata Sarmo yang dihadirkan polisi di Mapolres Wonogiri.
Selain itu, Sarmo juga sempat menyiram sekitar lokasi mengubur korban dengan solar.
Ini dilakukannya supaya anjing pelacak tidak bisa menemukan keberadaan lokasi itu.
Baca juga: Sosok Pasutri di Jagakarsa yang 4 Anaknya Tewas Dibunuh, Kondisi Ekonomi Sulit dan Sering Bertengkar
Bagaimana Cara Sarmo Membunuh Kedua Korban?
Pelaku Sarmo saat dihadirkan di Mapolres Wonogiri menjelaskan bagaimana cara dia membunuh kedua korbannya.
Sarmo mengaku melakukan pembunuhan terhadap Agung Santosa di tahun 2021 dan Sunaryo di tahun 2022.
Korban Sunaryo dibunuh Sarmo pada 27 April 2022.
Sarmo mengakui sempat tidur di atas jasad Sunaryo hingga tiga bulan lamanya usai korban dibunuh dengan mencampurkan es teh dengan racun potas.
Korban lalu dikubur di area kamar pelaku, berada di bawah dipan atau kasur yang biasa dipakai pelaku.
"Korban dikubur persis di bawah dipan atau kasur," kata Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra, Minggu(10/12/2023).
Jasad korban kemudian dikubur dengan diberi serbuk kayu sisa penggergajian kayu.